Perubahan dalam mempelajari ketrampilan atau mencari alam kreatif membutuhkan waktu, dinamika pencarian merupakan landasan, pada setiap kreator atau seniman. Melalui hal inilah Tjahjadi Hartono, seorang seniman yang melakukan alih wahana, dari fotografi yang ditekuninya 20 tahun lebih menuju seni lukis. Bukan berarti tanpa alasan perpindahan itu, oleh sebab kondisi fisik tidak memungkinkan untuk bergerak, melakukan pemotretan karena sakit. Serta ingin dirinya tetap hidup dalam dunia seni.
Tjahjadi Hartono, awal mengenal lukisan tahun 1960an, berbagai potret tokoh-tokoh dunia dia lukiskan diatas kanvas, lukisannya bertumpuk tumpuk, sehingga dia mendapatkan pengalaman bagaimana melukis figur-figur yang dikenal saat itu. Terutama figur-figur pemimpin dunia, pendiri negara, yang populer saat itu. Tetapi ketrampilan melukisnya terhenti karena pecah pemberontakan 65, seluruh lukisannya dibakar, tanpa sisa.
Kenangan yang membekas dalam dirinya. Ketika usianya harus mengenang apa yang dilakukan pada masa kecil, muncul lah idenya untuk melukis. Demikian seniman yang terlahir di Jakarta, 71 tahun silam ini. Setelah dia tidak melakukan pemotretan. Kanvas berbagai ukuran dipersiapkan untuk menghentak pikirannya kembali. Agar aktif kesadarannya untuk keluar dari dunia pemotretan dan membentuk dirinya menjadi pelukis.
Satu seri lukisan dengan judul “Untitled” dipamerkan di Balai Budaya Jakarta, Jl Gereja Theresia, Jakarta. Pameran dilaksanankan dari tanggal 21-29 Oktober 2023. Sekitar 25 lukisan dan 2 karya patung berbahan akrilik terpajang di ruang pamer dengan artistik.
Tjahjadi Hartono yang pelukis kini, mempunyai gayanya tersendiri dalam membentuk figur-figur, pada karya dengan seri Untitle, ukuran 120cm x 180cm, 2017, nampak lukisan yang mendeformasi wajah, warna latar hitam pekat, goresan mirip wajah warna putih, sehingga ada kontradiksi dalam penggunaan warna dan wajah itu mucul dengan bentuk deformatif. Bentuk yang menyebabkan penginderaan menafsir bahwa yang dilukis itu wajah. Ketika berlogika bagian kreatif pemikiran memberi pemahaman bahwa yang dilukis itu mempunyai kecenderungan mirip wajah.
Begitulah, bentuk, warna dan logika, judul tulisan Merwan Yusuf dalam pengantar pameran ini. Tjahjadi Hartono kini hidup dengan seni lukisnya, eksplorasinya membebaskan diri dari pikiran-pikiran dalam fotografi berhasil, sempurna dan sebagai seniman seperti terlahir kembali.
“Melalui seri Untitled ini, seperti melepaskan diri dari fotografi yang telah ditekuninya di masa lalu”,pungkas Merwan Yusuf saat membuka pameran. * (Frigidanto Agung)