Pesatnya perkembangan industri otomotif di tanah air patut dibanggakan karena membawa dampak yang sangat luas, tidak hanya industri komponen bertumbuh tetapi juga dapat membuka peluang usaha dan jasa terkait.
Kemampuan industri dalam negeri dalam mengembangkan industri otomotif, merupakan bukti semakin tingginya kemampuan dan penguasaan teknologi yang dimiliki tenaga kerja Indonesia yang secara terus menerus berupaya meningkatkan kompetensinya.
Sekarang ini, banyak sekali aksesoris atau membuat body alternatif untuk otomotif menggunakan produk dari industri kerajinan. Industri komponen lokal juga semakin mampu meningkatkan kapasitas produksinya untuk memasok kebutuhan dalam negeri, sehingga mendorong terjadinya peningkatan kandungan lokal dan secara bertahap komponen impor semakin mengecil yang pada gilirannya dapat tergantikan oleh komponen lokal.
Banyak sekali produk otomotif di Indonesia yang kini kandungan lokalnya sudah mencapai diatas 60%, seperti Kijang Innova dan Avanza. Jadi, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana agar industri otomotif yang ada dapat berkembang di Indonesia dan menggunakan komponen serta memakai produk-produk dari industri kerajinan di Indonesia.
Mengenai arah kebijakan dari pemerintah terhadap industri otomotif, pemerintah sedang mengupayakan penggunaan produk lokal termasuk komponen kerajinan pada otomotif yang di produksi di Indonesia. Kebijakan ini telah mendapat respon positif dari produsen otomotif terkemuka, dan mereka telah melakukan riset untuk memproduksi mobil jenis tersebut.
Kerajinan Tangan Di Otomotif
Beberapa produk kerajinan tangan yang populer di pasar luar negeri ialah kerajinan berbahan dasar serat kerang, anyaman bamboo, kayu, modifikasi batik, keramik dan batu alam. Konsep kerajinan tangan tersebut meliputi pembuatan cetakan ukiyo-e untuk beberapa ornamen dan teknik menyulam untuk bagian jok mobil yang dikerjakan dengan dua pendekatan jepang yakni mitate dan shitate.
Seperti yang dilakukan oleh kendaraan sport mewah Infiniti QX50, yang mengusung konsep kerajinan tangan pada bagian interiornya, demi menonjolkan kesan seni yang tinggi pada merek yang berada di bawah naungan Nissan Motor itu.
Konsep kerajinan tangan tersebut, meliputi pembuatan cetakan “ukiyo-e” untuk beberapa ornamen dan teknik menyulam untuk bagian jok mobil yang dikerjakan dengan dua pendekatan Jepang yakni “mitate” dan “shitate“.
Kata “mitate” berhubungan dengan praktik kurasi dalam menyatukan berbagai bahan-bahan terbaik, kemudian diolah menjadi benda seni. Sedangkan “shitate” adalah proses eksekusi yang dikerjakan dengan baik, guna menghadirkan produk berkualitas sejalan dengan penggunaan kombinasi material terbaik.
Digunakannya filosofi kerajinan tradisional Jepang ini, menginspirasi Infiniti untuk mengadopsi pendekatan baru ketika menciptakan kabin QX50 yang baru, demikian keterangan tertulis dari Infiniti.
Produsen Infiniti menyatakan, melalui konsep kerajinan tangan yang bernilai seni, maka akan menghasilkan sebuah kabin mobil yang benar-benar mewah, baik dari segi kualitas material maupun desainnya secara keseluruhan. Ternyata, proses pembuat kabin Infiniti dengan konsep kerajinan tangan tidak berjalan singkat. Perusahaan ini sudah memulai proses desain sejak 2015, ketika desainer membuat sketsa pertama dari QX Sport 2016.
Terinspirasi gagasan “mitate” dan “shitate,” desainer pun bereksperimen dengan berbagai bahan kulit yang belum pernah dipakai dalam pengembangan interior mobil oleh produsen lain. Tentunya penerapan ini, dengan mempertimbangkan karakteristik alami dari setiap bahan.
Sementara itu, untuk jok mobilnya menggunakan bahan kulit hitam yang dikenal kuat. Bahan itu juga membentuk struktur dan bentuk konsol bagian tengah serta melapisi dashboard. Pada permukaan yang lebih lembut, digunakan kulit “Nubuck” berwarna putih.
Tidak hanya dashboard dan jok mobil, speaker di dalam pintu juga ditempatkan belakang lapisan kulit pelana hitam. Kombinasi warna hitam-putih diklaim menciptakan kesan dramatis, namun mencerminkan kemewahan.
Para desainer Infiniti yang bekerja di pusat desain Atsugi, Jepang, juga mengadopsi ide “mitate” pada awal proses desain. Mereka mencoba berbagai bahan untuk interior antara lain kayu, kulit, logam dan hingga benang dari berbagai jenis.
Infiniti menilai, bahwa orisinalitas bahan menjadi hal penting dalam membangun desain QX50. Mereka lebih memilih menambahkan lapisan kulit, ketimbang memakai bahan plastik yang halus seperti mobil-mobil lain yang dipasarkan saat ini.
Ke depannya, perusahaan itu juga akan menerapkan teknik manufaktur terbaru, dalam membungkus dan menjahit lapisan kulit dashboard dan permukaan lainnya di seluruh interior. (Achmad Ichsan)