Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) berdiri sejak tahun 1975 merupakan organisasi yang menjadi payung bagi para pelaku dunia kerajinan mulai dari perajin, produsen, pedagang dan eksportir produk kerajinan di Indonesia mulai dari pemula hingga pengusaha bertaraf dunia.
Saat ini, ASEPHI telah memiliki 18 Badan Pengurus Daerah tingkat Provinsi dan 6 Badan Pengurus Cabang di beberapa Kabupaten/Kota potensial produk kerajinan di Indonesia. ASEPHI tercatat sebagai anggota Luar Biasa Kadin Indonesia, Anggota ASEAN Handicraft Promotion & Development Association (AHPADA) dan National Entity Member dari World Craft Council Asia Pacific Region (WCC-APR).
ASEPHI didirikan dengan tujuan mengakomodir harapan dan aspirasi perajin, pengusaha handicraft dan mendorong jiwa kemandirian hingga menjadi pengusaha profesional yang tangguh sekaligus mendukung sukses program pembangunan ekonomi nasional.
Sebagai wadah perajin dan pengusaha produk kratif kerajinan Indonesia maka sudah saatnya ASEPHI bekerja lebih giat dalam rangka mengemban visi dan misi Organisasi sebagai tindak lanjut untuk menjadikan organisasi ini sebagai mata air bagi promosi dan pengembangan kualitas produk kerajinan Indonesia sehingga pada akhirnya ASEPHI mampu membawa pelaku UMKM Kerajinan menjadi Pengusaha profesional baik di tingkat Nasional maupun Internasional.
ASEPHI membulatkan tekad bahwa Indonesia harus memiliki kegiatan pameran kerajinan bertaraf international agar kesejahteraan pelaku di sektor kerajinan ini meningkat. Untuk itu, ASEPHI membuat event tahunan yang bernama Pameran INACRAFT.
INACRAFT lahir dari pemikiran sederhana tetapi mulia, memperbaiki kesejahteraan hidup perajin dan pengusaha di bidang kerajinan di Indonesia. INACRAFT merupakan salah satu pameran perdagangan kerajinan terbesar dan yang paling dinantikan oleh para perajin dari seluruh wilayah di Indonesia bahkan dunia.
Dari waktu ke waktu, INACRAFT menjadi salah satu primadona bagi para perajin atau pengusaha kriya, bahkan ditunggu para buyers atau peminat handicraft mancanegara. Pameran ini memberi dampak naiknya nilai ekspor kerajinan tangan Indonesia.
Di sisi lain, kerajinan Indonesia terbukti menjadi salah satu primadona komoditas non-migas yang tahan banting. Ini terbukti saat krisis ekonomi datang menghempas, para perajin tak lantas gulung tikar. Malah sebaliknya, walau kecil, pendapatan negara dari sektor ini terbilang sangat bagus. Hingga akhirnya industri kriya kini menjadi salah satu pilar ekonomi Nasional di negeri ini. (Ikhsan)