Jakarta-Bank Mandiri terus berupaya merealisasikan keinginan memakmurkan negeri. Terkait hal itu, perseroan membantu pembangunan sarana sanitasi berupa fasilitas MCK di gugusan Kepulauan Wakatobi senilai Rp.662.500.000 untuk melengkapi sarana pendukung pariwisata di salah satu dari 10 destinasi wisata utama baru yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Rencananya, Bank Mandiri akan membangun 12 unit fasilitas MCK yang akan
ditempatkan di tiga pulau, yakni Pulau Wangi-wangi sebanyak 4 unit, Pulau Tomia
4 unit dan Pulau Kalidupa 4 unit
Adapun penyerahan hibah pembangunan sarana sanitasi tersebut dilakukan secara
simbolis oleh Direktur Government and Institutional Bank Mandiri, Kartini Sally
kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Wakatobi Muh. Ilyas Abibu dengan disaksikan
Deputi Kementerian BUMN Bidang Insfrastruktur Bisnis Hambra dan Bupati Wakatobi
Arhawi di kantor Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Selatan.
Menurut Kartini, pembangunan sarana sanitasi ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan dan kenyamanan bagi para wirasatawan, baik lokal maupun
internasional, sehingga kemudian memperpanjang durasi tinggal di Wakatobi.
Saat ini, sekitar 4.000 wisatawan lokal dan internasional mengunjungi Wakatobi
pada setiap bulannya, terutama untuk menikmati keindahan wisata bawah laut.
Pemkab Wakatobi sendiri menargetkan kunjungan hingga lebih 40.000 wisatawan
pada akhir tahun ini.
“Pembangunan sarana sanitasi ini dibiayai anggaran CSR Bank Mandiri, yang
mengusung salah satu prinsip utama, yakni memberdayakan masyarakat agar dapat
menciptakan nilai tambah secara mandiri. Artinya, sarana sanitasi ini akan
diserahkan kepada masyarakat setempat untuk dijaga dan dikelola agar dapat
tetap berfungsi dengan baik,” kata Kartini.
Kartini menambahkan, dukungan perseroan kepada pariwisata Wakatobi sebenarnya
telah terlihat sejak 2013 saat Bank Mandiri bersama British Council menggelar
program community development di bidang pariwisata untuk desa Mola yang berada
di pulau Wangi-wangi. Melalui program tersebut Bank Mandiri memberikan bantuan
fisik dan non fisik yang ditujukan untuk pengembangan potensi pariwisata
khususnya di wilayah desa Mola.
Dalam setiap aktivitas CSR perseroan, Kartini melanjutkan, perseroan telah
menetapkan tiga pilar utama yang menjadi landasan kegiatan. Pertama,
pembentukan komunitas mandiri melalui pelaksanaan program Mandiri Bersama
Mandiri yang bertujuan untuk membina kelompok masyarakat/ komunitas secara
terintegrasi dalam hal kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan akses.
Kemudian, Program Kemandirian Edukasi dan Kewirausahaan yang dicapai dengan
melaksanakan program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Peduli Pendidikan
dengan tujuan untuk menciptakan pemimpin di masa depan yang siap dengan
persaingan global.
Sedangkan pilar terakhir adalah program Financial Literacy yaitu kegiatan
edukasi agar masyarakat mampu menyusun perencanaan keuangan pribadi dan
keluarga. Selain tiga pilar strategis tersebut, kami juga menyalurkan bantuan
di bidang kesehatan, penanganan korban bencana alam, sarana umum, sarana ibadah
dan pelestarian alam.