Sektor properti atau perumahan diyakini akan menjadi andalan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kinerja sektor ini mulai membaik seiring dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan hunian yang layak. Sedikitnya ada 5 (lima) sektor yang merasakan dorongan terbesar dari ekspansi sektor perumahan. Di antaranya yakni sektor perdagangan, jasa real estate, perdagangan alat transportasi, jasa pendidikan, dan jasa keuangan perbankan.
Sebagai pemain utama di sektor perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, melaporkan, realisasi penyaluran kredit di tahun 2021 mencapai Rp274,83 triliun. Angka ini tumbuh 5,66 persen secara year on year (yoy) dari Rp260,11 triliun pada tahun 2020, kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan KPR subsidi dan KPR non subsidi.
BTN akan melakukan penambahan modal (rights issue) guna mendukung Program Sejuta Rumah dari pemerintah dan telah merencanakan penyaluran KPR untuk lebih dari 1 juta rumah pada periode 2022 hingga 2025. Dukungan dari BTN tidak hanya berupa penyaluran KPR tapi juga memperkuat sumber pembiayaan, mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan stakeholder perumahan agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat menjangkau kredit pemilikan rumah.