Lini Natalini Widhiasi, pelukis cilik ajaib dari Surabaya era 70-an menggelar pameran tunggalnya di Museum dan Cagar Budaya atau Indonesian Heritage Agency Unit Galeri Nasional Indonesia dengan tajuk Pameran Tunggal Seni Rupa Lini Natalini Widhiasi “Infinity Yin Yang”. Pameran ini dibuka pada 3 September 2024 pukul 19.00 WIB di Amphitheatre Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra menyambut baik penyelenggaraan pameran ini. Ia menyampaikan, “Kehadiran Ibu Lini di Galeri Nasional Indonesia adalah momen penting di mana kita dapat menyaksikan perkembangan kekaryaan beliau yang eksploratif. Semoga karya-karya Ibu Lini dapat menginspirasi generasi masa kini dan mendatang.”
Dikuratori oleh Citra Smara Dewi, pameran ini akan menampilkan beberapa karya seni rupa Lini Natalini dengan medium logam aluminium berupa instalasi dengan merespons ruang-ruang Gedung A Galeri Nasional Indonesia. “Karya-karya dalam pameran ini merupakan karya terbaru dari Lini yang visioner, dengan kekuatan eksplorasi sekaligus eksploitasi material, medium, dan teknik,” kata Citra.
Lini tidak lagi berkutat pada ruang dua dimensi yang ditekuninya sejak kanak-kanak. Ia kini menampilkan karya-karya tiga dimensi yang monumental. Baginya, sebuah ide dan gagasan sejatinya dituangkan dengan bebas. Dalam proses berkaryanya kini, ia menghadapi sebuah ruang kosong. Di situlah embrio karyanya semakin berkembang tak terbatas (borderless & limitless). “Hasrat berkesenian saya kurang terpenuhi melalui karya seni lukis dua dimensi, sehingga saya mencoba dan mencari sensibilitas artistik lain, sampai akhirnya saya menemukan aluminium yang dapat memenuhi imajinasi dan rupa bentuk yang saya sukai dalam mengaktualisasikan karya”, ungkap Lini.
Pameran “Infinity Yin Yang” tidak hanya menjadi momen pembuktian bagi Lini sebagai perupa perempuan, tetapi juga sebagai tawaran baru dalam percaturan seni rupa kontemporer. Setelah lebih dari 50 tahun berkarya dengan diwarnai masa vakum untuk fokus pada keluarganya, Lini kembali dalam performa baru yang mungkin belum pernah ada sebelumnya. Lini merancang pameran ini sebagai sustainable/sequel project yang direncanakan akan digelar di berbagai tempat.
Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency, Zamrud Setya Negara menyampaikan bahwa “Terlaksananya pameran ini di Galeri Nasional Indonesia sejalan dengan upaya Indonesian Heritage Agency dalam mewujudkan konsep reimajinasi museum khususnya pilar reprogramming dengan memberikan ruang untuk para pelaku seni, budaya, dan sejarah untuk mengadakan kegiatan pameran ataupun di unit museum kami, salah satunya di Galeri Nasional Indonesia”.
Pameran Tunggal Lini Natalini Widhiasi dapat diapresiasi oleh publik mulai 4 September hingga 3 Oktober 2024 setiap hari, pukul 09.00-19.00 WIB. Pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 10.000,- untuk anak usia 3-12 tahun, Rp 20.000,- untuk dewasa, Rp 50.000,- untuk Warga Negara Asing (WNA). Anak usia kurang dari tiga tahun dan dewasa lebih dari 60 tahun dikenakan tarif Rp 0,-. Untuk mendapatkan tiket pengunjung dapat langsung datang dan melakukan registrasi di tempat (on site).
Tidak hanya menikmati pameran, publik juga dapat ikut serta dalam kegiatan Artist Talk yang akan dilaksanakan pada Minggu, 15 September 2024 pukul 15.00 WIB. Informasi pendaftaran program dan informasi lainnya terkait pameran dapat diakses melalui akun resmi Instagram @galerinasional.