Yogyakarta, selama ini identik dengan kerajinan perak. Di Kotagede, kerajinan perak sudah menjadi darah daging. Kepandaian membuat kerajinan perak dari generasi ke generasi berikutnya berlangsung secara turun temurun.
Kini, meskipun tidak pernah ada julukan khusus sebagai Kota Perak, Kotagede tetap berkembang sebagai kawasan penghasil perak terkemuka. Warga Kotagede yang ahli dalam mengolah logam, terus disibukkan dengan banyaknya pesanan pembuatan perak oleh pembeli-pembeli dari dalam dan luar negeri.
Sering dijuluki “Jewellery of Jogja” ini selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Berderet berbagai macam toko kerajinan perak menjadi salah satu bukti banyak warga Kotagede yang menggantungkan hidupnya dari subsektor kriya satu ini.
Salah satu perajin perak Kotagede yang terbilang sukses adalah Imel dengan nama produknya Imel Silver. Melalui usaha rintisan Imel Silver, dia mengangkat pamor kerajinan perak hingga dipakai banyak pesohor di Indonesia.
Imel mulai merintis usahanya sejak tahun 2015. Awalnya, dia terjun ke bisnis secara tak sengaja, karena kebutuhan ekonomi keluarga. Lalu, ia iseng bikin desain sendiri. “Ketika orderan semakin banyak, saya meminta tetangganya, perajin perak, untuk membantu membuatnya,” ujarnya.
Beragam barang kerajinan berbahan perak tertata rapi di dalam etalase kaca di rumahnya di kawasan Kotagede, Yogyakarta. Sorotan sejumlah lampu kecil di atas etalase terpantul di permukaan barang-barangnya.
Detail ukiran halus pada perhiasan yang terpajang menjadi daya tarik utama kerajinan yang seluruhnya dibuat dengan desainnya sendiri. Di Salah satu etalase kaca yang terletak di sudut kiri ruangan memajang hasil kerajinan lain yang dipadukan dengan tembaga. (achmad ichsan)