Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Festival Panggil Ikan pada 19-25 Juli 2019 sebagai atraksi wisata berbasis kearifan budaya lokal.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Muh. Ricky Fauziyani di Jakarta, Minggu (21/7/2019) mengatakan, festival panggil ikan menjadi daya tarik tersendiri di Alor terlebih bagi wisatawan mancanegara (wisman).
“Alor merupakan destinasi wisata bahari populer di Indonesia. Potensi surga bawah laut ini masih sangat besar dan bisa menjadi masa depan sektor pariwisata dan maritim Indonesia, terlebih dengan spesies laut yang jarang ditemui di tempat lain,” katanya.
Kemenpar berkomitmen mendorong promosi berkesinambungan wisata bahari seperti di Alor agar lebih populer.
“Festival ini bisa mempercepat perkembangan pariwisata Alor sebagai surga diving sekaligus mempersiapkan Alor sebagai tujuan wisata baru di NTT, selain Labuan Bajo dan Danau Kelimutu,” kata Ricky.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur I Wayan Darmawa mengatakan festival yang sangat unik ini digelar langsung di alam bebas perairan Kabupaten Alor, dipandu seorang pawang ikan duyung atau jenis ikan yang juga dikenal dengan dugong.
“Festival memanggil ikan dugong ini baru pertama kali digelar, dikolaborasikan dengan berbagai atraksi seni budaya dan kuliner khas Alor,” katanya.
I Wayan Darmawa juga mengatakan, dugong merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi serta belum banyak mendapat perhatian masyarakat.
“Selain memperkenalkan kekayaan flora dan fauna di perairan sekitar Pulau Alor, festival ini mengedukasi pengunjung untuk ikut menjaga kelestarian alam di wilayah tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Darmawa menjelaskan, untuk menyaksikan hewan mamalia ini pengunjung diantar seorang pawang dengan menumpang perahu menuju tempat memanggil sekawanan ikan dugong untuk mendekat.
Selama sepekan, festival juga diisi dengan berbagai acara seperti atraksi menenun, seni budaya, kuliner, jelajah alam baik darat maupun laut, gerakan kebersihan, aneka lomba, dan pameran UMKM.
Lalu ada juga ritual dan atraksi wisata alam dugong, gerakan Alor bersih dan bebas sampah, peresmian bank sampah, dan peletakan batu pertama pembangunan wisma wisata di Desa Wolwai, Alor.
Hari selanjutnya hingga sepekan pengunjung bisa menyaksikan wisata dugong dan berkunjung ke Kampung Adat Alor Besar, situs Alquran tertua, serta Kampung Adat Lalapang dan Takpala. (Ichsan)