Mengikuti pameran Endro Rukmono yang bertajuk “Kolo Nguntal Bulan: Jejak Sesajen di Atas Kertas,” galerikertas studiohanafi kembali menghadirkan pameran bersama yang diikuti oleh sekelompok seniman muda dari berbagai latar belakang. Ketujuh perupa muda ini terpilih berdasarkan kegiatan presentasi karya yang digelar pada 9 Oktober lalu kepada Endro Rukmono selaku perupa senior, Ugeng T. Moetidjo selaku kurator pameran, dan Hanafi selaku direktur artistik galerikertas. Selama satu bulan terakhir, teman-teman perupa muda tengah mempersiapkan karya yang akan dipamerkan pada pameran bersama mereka pada tanggal 18 November hingga 18 Desember mendatang di galerikertas, tentunya dengan bimbingan Endro Rukmono, Ugeng T. Moetidjo, dan Hanafi.
Tujuh perupa muda tersebut antara lain Eza Alhafidz, Fitriani, Muhadits Alqori, Muhammad Nauval Rizki, Natsuko Tanaka, Suyatno, dan Tresna Ayu. Pada pameran perupa muda kali ini, mereka merespon karya-karya realis Endro Rukmono yang berbentuk lukisan maupun instalasi. Secara tematik, pameran bersama ini merupakan kontinuasi dari dimensi “ketakutan” yang dipaparkan Endro Rukmono melalui karya-karyanya. Ugeng T. Moetidjo dalam tulisannya yang bertajuk “Kolo–kolo, Realisme, dan Pandemiologi” membayangkan ketakutan tersebut dalam konteks fenomena-fenomena besar yang memengaruhi satu negara dan bahkan seluruh dunia. “Kolo” itu sendiri merujuk kepada “tradisi dalam kepercayaan Jawa tentang suatu bencana atau pertanda akan terjadinya malapetaka yang diakibatkan oleh fenomena alam atau penyakit.” Ugeng T. Moetidjo menjelaskan bahwa narasi ini sejalan dengan tema besar pameran-pameran di galerikertas tahun ini yang “mengulik mitos-mitos tentang ancaman dan ketakutan sebagaimana tercipta
dalam beragam simbol yang terdapat pada berbagai budaya.”
Pameran “Katanya, Katanya, Katanya” oleh perupa muda pilihan Endro Rukmono berlangsung mulai pada tanggal 18 November hingga 18 Desember 2022 di galerikertas studiohanafi. Pada Sabtu, 19 November 2022 pukul 15:30 WIB akan digelar diskusi karya “Katanya, Katanya, Katanya” yang menghadirkan tujuh perupa muda serta Endro Rukmono, Ugeng T. Moetidjo, dan Hanafi.