Aneka produk kerajinan keramik menawan di sejumlah sentra produksi di Indonesia menjadi daya tarik bagi para wisantawan dari penjuru dunia. Melalui pelatihan membuat para perajin keramik lebih professional untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Produk kerajinan keramik Indonesia makin terkenal di pasar dunia. Aneka produk kerajinan keramik yang menawan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkujung ke sentra keramik yang ada di Indonesia.
Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar mengatakan, sekarang ini, semakin banyak wisatawan mancanegera yang datang ke sentra kerajinan keramik Plered, Purwakarta.
Para wisatawan, lanjutnya, tidak hanya melihat dan mengagumi aneka pesona produk kerajinan keramik yang menawan, tetapi juga dapat melihat proses produknya sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Menurut Kepala UPTD Litbang Keramik Plered, Purwakarta, Bambang MW, produk kerajinan keramik Plered makin berkualitas dan menarik setelah para perajin memperoleh bimbingan teknis melalui pelatihan.
Produk keramik merupakan benda budaya nusantara yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Keramik merupakan benda yang terbuat dari tanah liat yang berubah secara permanen melalui proses pemanasan.
Seperti diketahui, tanah liat memiliki kadar air yang terikat secara kimiawi di dalam strukturnya, yang akan menyebabkan retak dan hancur saat benda dari tanah liat kering dimasukkan ke dalam air. Namun, setelah dipanaskan pada suhu yang tinggi maka tanah liat akan berubah strukturnya menjadi keramik yang lebih kuat dan tidak retak bila terkena air.
Salah satu jenis kerajinan keramik yang banyak dikembangkan adalah porcelain. Porcelain adalah bahan keramik yang dibuat dengan bahan tambahan, pada umumnya berupa kaolin, dan dibakar dalam tungku pembakaran pada suhu 1200oC hingga 1400°C. Porselain memiliki sifat kuat, tahan air dan mengkilat akibat vitrifikasi pada saat dibakar pada suhu tinggi.
Keramik dapat digunakan secara fungsional sebagai perangkat makan dan minum, seperti piring, gelas, cawan, teko dan guci. Keramik juga dapat digunakan untuk membuat produk seni, seperti hiasan patung, hiasan dinding dan lantai serta produk kerajinan menawan lainnya. Keramik dapat dibuat dalam bentuk polos, diberi warna, dilukis atau diberi hiasan ukiran. Berdasarkan data Balai Besar Keramik Bandung, dalam pembuatan keramik terdapat 5 proses tahapan yang perlu dilalui. Pertama, pengolahan bahan adalah tahapan di mana pengrajin keramik akan mencampurkan bahan tanah liat dengan material lainnya dan juga air, untuk membuat benda yang sesuai dengan keinginan si pengrajin.
Kedua, pembentukan adalah proses membentuk bahan tanah liat menjadi suatu benda yang dikehendaki. Dalam proses ini ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu handbuilding atau dengan tangan, pembentukan dengan tehnik putar di mana diperlukan meja yang memiliki kepala putaran lalu dibentuk dengan tangan, serta pembentukan dengan tehnik cetak.
Ketiga, pengeringan adalah proses di mana material air di dalam keramik akan hilang atau menguap secara perlahan-lahan sehingga tanah liat tersebut akan menyusut dan menjadi kering.
Keempat, pembakaran adalah proses mengubah tanah liat yang rapuh menjadi benda padat, keras dan kuat. Selama pembakaran, badan keramik akan mengalami beberapa reaksi penting, hilang/muncul fase mineral, dan hilang berat (weight loss).
Kelima, pengglasiran merupakan tahapan terakhir dari pembuatan keramik, setelah keramik selesai melalui proses pembakaran, benda keramik akan dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot atau dikuas. Tujuan dari pengglasiran adalah untuk membuat keramik menjadi kedap air dan terlihat indah. (Ahmad Jauhari)