Utusan Khusus Presiden Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan (UKP-BKPKKP) Muhammad Mardiono dalam FGD dengan Tema Inovasi Pengolahan Pangan Lokal Sebagai Gerakan Nasional Pengurangan Kehilangan Dan Pemborosan Makanan di Jakarta, Sabtu (4/11) mengatakan, masalah kemiskinan akan berkorelasi erat dengan ketahanan pangan. Hal ini sebagai implikasi dari rendahnya daya beli atau ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses atau memenuhi kebutuhan pangan bergizi dan seimbang.
Mardiono menambahkan, sebanyak 74 kabupaten/kota yang memiliki indeks ketahanan pangan dan kerentanan pangan merupakan wilayah pedesaan. Sebaliknya, banyak di banyak tempat terjadi kehilangan pangan atau pemborosan pangan.
Secara global, kata Mardiono, sebanyak 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun. “Realitas ini memberikan gambaran bahwa rakyat Indonesia ikut andil dalam pemborosan makanan tersebut,” ungkar Mardiono.
Sementara itu, akibat sampah makanan telah menyebabkan negara mengalami kerugian ekonomi yang emncapai Rp 500 triliun pertahun atau setara dengan 4 – 5 persen Produk Domestik Brutto (PDB) Indonesia.
Ia mengungkapkan, sampah makan di Indonesia juga turut menyumbang sekitar 8 – 10 persen emisi gas rumah kaca, dan fakta tersebut menyababkan terjadinya pemanasan global.
Bahkan, jelas Mardiono, sejauh ini Indonesia menempatkan peringkat keempat sebagai negaravdengan produksi sampah makanan terbesar di dunia, setelah China, India, dan Nigeria denagn produksi sampah mencapai 21 juta ton tiap tahun.
Oleh karena itu, Mardiono minta agar para shef terus berinovasi seputar makanan lokal untuk dikembangkan secara nasional dalam rangka mmenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pedesaan. “Produksi bahan makanan di pedesaan cukup melimpah, tapi masyarakat belum memiliki panduan memproduksi makanan yang bergizi dari bahan pangan yang ada di sekelilingnya,” papar Mardiono.
FGD diikuti ratusan peserta dengan menghadiri puluhan chef dengan berbagai keahliannya dalam memproduksi pangam bergizi. FGD jug dimeriahkan dengan demo memasak makanan khas dari berbagai daerah. (ikhsan)