Bahan baku kerajinan kulit pada saat ini masih banyak menggunakan jenis kulit yang konvensional seperti dari hewan kambing, domba, sapi, kerbau dan kulit reptil seperti ular, buaya, dan biawak. Keunikan produk kerajinan kulit dapat digunakan untuk memperindah interior ruangan rumah.
Manusia telah mengenal kulit binatang sejak zaman prasejarah, sebagai penutup tubuh maupun sebagai perhiasan dan peralatan rumah tangga. Pengerjaan kulit pada mulanya hanya dikeringkan dengan sinar matahari ataupun dengan menggunakan api. Tentu pengerjaan kulit seperti ini mudah mengalami kerusakan terutama dalam keadaan basah.
Dalam perkembangannya, manusia sedikit demi sedikit mulai dapat mengolahnya menjadi lebih baik sehingga kerajinan kulit yang dihasilkan lebih tahan lama. Hal tersebut karena pada waktu penjemuran kulit ditambahkan minyak pada bagian daging. Teknik seperti ini berkembang di daerah kutub yang selalu menggunakan kulit untuk melindungi diri dari hawa dingin dan hujan salju.
Selanjutnya ditemukan cara pengawetan yang dapat menghasilkan kulit yang lebih tahan lama. Sejak digunakan air yang berisi daun, bunga, akar, ranting maupun kayu yang mengandung tanning untuk merendam kulit hewan mentah, maka semenjak itu kulit dapat lebih bertahan lama.
Tanning adalah zat penyamak kulit, yaitu zat yang dapat bereaksi dengan jaringan serat kolagen pada kulit sehingga kulit akan lebih tahan terhadap pengaruh asam, basa dan mikroorganisme serta mengubah sifat fisik kulit. Pengawetan kulit dengan zat penyamak disebut penyamakan yang mengubah struktur kulit mentah yang mudah rusak menjadi lebih stabil.
Penyamakan kulit dengan menggunakan bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dikenal dengan penyamakan nabati. Menurut Eddy Purnomo (Penyamakan Kulit Reptil, 1992), beberapa jenis tumbuhan yang mengandung zat penyamak nabati antara lain Akasia, Bakau, Trengguli, Mahoni, Pisang, Manggis, Mirobalan dan Teh.
Produk Kerajinan Kulit
Kulit terus dikembangkan sebagai bahan baku dalam karya kreatif untuk menghasilkan beragam produk kerajinan. Produk kerajinan dari kulit dapat berupa produk fashion, peralatan rumah tangga maupun hiasan interior untuk memperindah ruangan rumah.
Kerajinan kulit merupakan kerajinan yang menggunakan bahan baku utamanya dari kulit, baik kulit mentah maupun kulit tersamak sehingga kriya kulit tidak terlepas dari bahan baku kulit itu sendiri. Bahan baku kulit tersamak berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang digunkan sebagai kerajinan alas kaki, tas, busana, sarung tangan, alat rumah tangga (klep, lap, perpak), mebeler dan hiasan.
Pemanfaatan karakteristik kulit sebagai nilai lebih, belum banyak dilakukan baik oleh para pengrajin kulit maupun praktisi praktisi akademis. Kebanyak mereka masih memanfaatkan kulit konvensional sebagai bahan bakunya. Hal ini tidak dapat disalahkan karena kerajinan kulit sebenarnya bergantung dari efek samping industri pertanian dan peternakan.
Hiasan Interior
Banyak produk kerajinan kulit yang dimanfaatkan sebagai hiasan interior. Wayang kulit yang dikemas dalam bingkai lukisan telah banyak dipilih sebagai karya seni untuk memperindah ruangan. Produk kerajinan kulit lainnya juga mampu mempercantik nuansa interior ruangan, seperti kaligrafi, kap lampu, mebel dan lain-lain.
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata Ma Hyang artinya menuju kepada Yang Maha Esa. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayogo dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.
Berangkat dari nilai sejarah yang sangat tinggi tersebut, para perajin ingin melestarikan budaya wayang kulit, yang dewasa ini pamornya semakin meredup. Kerajinan wayang berbahan dasar dari kulit hewan sapi dan kambing, tetap bertahan, meski minat masyarakat terhadap kesenian tradisonal tersebut makin merosot.
Menurunnya minat masyarkat terlebih generasi muda terhadap kesenian tradisonal wayang tersebut, tidak menurunkan semangat para pengrajin wayang kulit, untuk terus memproduksi. Kini wayang kulit tidak hanya digunakan dalam pementasan tetapi telah berkembang sebagai hiasan dinding yang memperindah nuansa interior ruangan rumah.
Proses pembuatan wayang kulit dimulai dari menggambar pola wayang langsung di atas kulit sapi atau kambing yang telah dipilih. Selanjutnya pola yang sudah tergambar di atas kulit berukuran 50 x 30 cm, kemudian ditatah oleh tangan tangan terampil para pengrajin dengan menggunakan besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan masing-masing mempunyai fungsinya berbeda-beda. Setelah proses penatahan selesai, dilanjutkan dengan proses pengecatan.
Pada zaman dahulu sebagian besar perajin wayang kulit hanya melayani kebutuhan para dalang. Namun kini, karya yang indah dari para perajin ini justru banyak diminati warga masyarakat untuk hiasan di rumah. Hal ini karena keunikan dan keindahan wayang kulit dengan berbagai jenis dan ukuran yang tawarkan.
Selain wayang kulit, produk kerajinan yang juga banyak dipilih sebagai hiasan interior ruangan rumah adalah kaligrafi dari kulit. Gambar kaligrafi merupakan seni tulis yang berkembang di Jazirah Arab. Kaligrafi selalu menjadi suatu seni tulis yang indah dan selalu terdapat di setiap sudut masjid. Pada umumnya kaligrafi merupakan tulisan Arab yang ditulis dengan beberapa guratan dengan memperhatikan unsur artistik dari setiap tulisan. Tulisan tersebut selalu menjadi hiasan seni rupa yang disukai oleh banyak orang.
Kaligrafi merupakan suatu seni tulisan yang biasanya merupakan kalimat bahasa arab yang indah. Setiap seni kaligrafi yang ditampilkan selalu memiliki unsur keindahan pada setiap pola dan bentuknya. Gambar kaligrafi selalu membuat seseorang terpesona dengan keindahannya.
Kaligrafi biasanya diambil dari penggalan ayat dalam kitab suci Al Quran. Biasanya seni kaligrafi yang masuk ke dalam seni rupa Islam selalu menjadi hiasan di dinding rumah ataupun masjid. Kini, banyak karya kaligrafi yang ditulis di atas kulit hewan.
Sangat banyak lafaz kaligrafi yang menggunakan tulisan Allah dalam bahasa Arab. Allah sebagai Tuhan yang agung, kita sebagai umat muslim memang diwajibkan untuk terus mengingatnya.
Selain itu, tulisan kaligrafi juga merupakan penggalan ayat dalam Al Quran yang ditulis dengan memadukan keindahan pada seni. Karena kaligrafi merupakan seni rupa dalam Islam. Tidak ada batasan dalam membuat sebuah karya kaligrafi yang indah. Banyak kaligrafi yang memodifikasi huruf hijaiyah, tanpa harus menghilangkan arti dari huruf tersebut. Tentunya huruf hijaiyah yang sudah dijadikan kaligrafi tetap indah dan sangat dijaga arti dan maknanya.
Kap Lampu dan Mebel
Pemanfaatan kulit untuk memperindah interior ruangan dapat pula digunakan pada barang fungsional seperti kap lampu dan mebel. Kap lampu kulit dengan dekorasi gambar wayang banyak digunakan di ruang tamu atau ruang tidur. Pada umumnya, kap lampu wayang terbuat dari kulit sapid an kulit domba.
Kap lampu wayang dari kulit selain unik juga cocok untuk kap lampu ruang tamu dan ruang tidur. Pemanfaatan kap lampu wayang juga berfungsi mensosialisasikan budaya Indonesia. Kap lampu wayang menghasilkan kesan tradisional dan kuno. Sinar yang dihasilkan dari kap lampu kulit ini redup dan nyaman untuk tidur.
Aneka produk kap lampu kulit telah dikembangkan menggunakan efek timbul dengan filter di bagian dalamnya. Pada bagian tepi dan sambungan dianyam dengan kulit pula. Kap lampu kulit dapat ditempatkan pada gantungan atau ditaruh di atas meja, berfungsi sebgai lampu tidur atau lampu hias.
Selain kap lampu, produk kerajinan kulit yang banyak mengisi ruangan adalah mebel. Penggunaan kulit biasanya dipadukan dengan kayu berkualitas dalam produk mebel yang indah. Mebel dengan bahan kayu mahoni dengan ukiran dan warna finishing bergaya klasik dipadukan dengan material kulit berkualitas dapat menciptakan nuansa ruangan tamu menjadi lebih berkelas.
Mebel klasik Jepara dengan model klasik bergaya Eropa menggunakan kayu dan kulit berkualitas akan membantu memenuhi kebutuhan interior rungan rumah klasik. Salah satu bagian ruangan dalam rumah yang sangat penting adalah ruang tamu yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Ruangan tamu perlu ditampilkan kemewahannya namun tetap terjaga keanggunan dan keindahannya. Salah satunya dengan menghadirkan perabotan mebel klasik menggunakan kayu dan kulit berkualitas. (Ahmad Jauhari)