Tahun 2021 menjadi tahun pertumbuhan bagi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Bank berkode saham BBNI ini berhasil membuat lompatan pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021 dengan Laba bersih Rp 10,89 triliun, tumbuh 232,2% year on year (yoy), atau dua kali lipat dari profit tahun 2020.
Sumber pertumbuhan itu adalah layanan digital, dimana BNI Mobile Banking menjadi andalannya. Sebagai Product Champion layanan digital, BNI Mobile Banking mempertebal optimisme Perseroan dalam menapaki 2022.
Kebutuhan masyarakat terhadap transaksi digital meningkat seiring dengan kemudahan layanan yang ditawarkan oleh perbankan. Itulah sebabnya, BNI yang terus melakukan inovasi fitur yang memudahkan nasabah sehingga mendorong peningkatan pengguna dan kinerja transaksi BNI Mobile Banking.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati memaparkan, jumlah pengguna mobile banking per Mei 2022 telah mencapai 11,8 juta atau naik 32% secara tahunan.
Jumlah transaksi BNI Mobile Banking pun masih tumbuh agresif dengan pertumbuhan pada Mei 2022 mencapai 33% secara tahunan. Nominal transaksi di BNI Mobile Banking pun ikut terkerek naik 23% secara tahunan.
“Tentunya raihan ini merupakan cerminan dari upaya kami yang telah meningkatkan layanan yang diberikan dan meningkatkan nilai tambah atas yang melalui BNI Mobile Banking,” katanya.
Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi melanjutkan, nilai tambah tersebut berupa pengembangan yang berkelanjutan. Perseroan menghadirkan berbagai fitur inovatif berdasarkan kebutuhan pengguna, serta pengembangan teknologi baik untuk kebutuhan nasabah ritel maupun bisnis dan tentunya mendukung transformasi layanan ke digital.
BNI juga mendorong pertumbuhan pengguna dan aktivasi transaksi melalui berbagai program dan baik dari sisi BNI maupun kerjasama dengan mitra yang turut berperan menghadirkan fitur transaksional di mobile banking BNI seperti e-wallet, provider telekomunikasi, switching company, dan lain-lain.
“Tentunya semua ini dilakukan dengan harapan untuk menjaga sekaligus meningkatkan daya tarik dan kepuasan nasabah sehingga meningkatkan penggunaan BNI Mobile Banking,” sebutnya.
Susi berpendapat, persaingan perbankan saat ini fokus dalam memberikan layanan yang andal melalui kanal perbankan digital. Bahkan, banyak bank digital maupun lembaga keuangan lain yang turut menghadirkan inovasi layanan baru yang menjadi motivasi bagi BNI untuk menghadirkan layanan prima pada BNI Mobile Banking.
BNI pun setiap bulannya rutin meningkatkan layanan mobile banking baik perbaikan secara berkelanjutan, peningkatan kapabilitas, maupun layanan fitur inovasi baru untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah pengguna BNI Mobile Banking,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Susi mengutarakan, tingkatkan layanan digital penting dalam membantu masyarakat untuk menekan biaya transaksi karena layanan digital dapat digunakan dari mana saja dan kapan saja, tanpa perlu mendatangi outlet bank. Hal ini akan menghemat banyak biaya transportasi masyarakat saat pergi ke bank.
Dengan demikian, pengembangan layanan digital BNI juga turut mendukung upaya pemerintah dalam masyarakat tanpa uang tunai, serta memberikan kemudahan, kenyamanan, serta keamanan bertransaksi yang menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kinerja Signifikan
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan, BNI Mobile Banking merupakan Product Champion milik BNI yang menjadi sumber pendapatan dan pencetak laba Perseroan.
Seperti diketahui, BNI berhasil membuat pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021. Kinerja BNI 2021 sangat menggembirakan di mana laba bersih tersebut mampu melampaui ekspektasi pasar. Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8% yoy sehingga mencapai Rp 31,06 triliun.
“Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui pemantauan, penanganan, dan kebijakan yang efektif membuat biaya kredit menjadi 3,3%,” sebutnya.
Mucharom melanjutkan, ekspansi kinerja BNI ini berlanjut pada 2022. Pada awal tahun ini, profitabilitas tercatat solid, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang menguat.
Kualitas kredit terus meningkat sehingga meningkatkan kemampuan perseroan dalam mencatatkan pencetakan pada awal tahun. Tingginya transaksi keuangan di platform-platform digital pun menjadi sumber pertumbuhan Fee Based Income (FBI) yang mendorong pertumbuhan laba progresif.
Laba bersih pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 3,96 triliun, tumbuh 63,2% yoy. Pencapaian laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 7,3% yoy menjadi Rp 8,5 triliun.
“Kami bersyukur BNI mampu mempertahankan kinerja yang solid pada awal tahun ini. Kinerja ini merupakan salah satu tanda dari pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun ini. Transformasi digital kami pun mendorong terbukanya potensi ekonomi baru,” sebutnya. (Achmad Ichsan)