• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Art

Lost Boy In Wonderland, Jejak-jejak Sejarah dalam Karya Lukis Aleksander Chris

Eddy Purwanto by Eddy Purwanto
May 5, 2025
in Art, Event, Inspiration
0
Lost Boy In Wonderland, Jejak-jejak Sejarah dalam Karya Lukis Aleksander Chris
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Modernitas berkembang pesat, dikenali dengan mekanisme waktu yang bergerak begitu cepat. Berbagai cara dikembangkan untuk memperluas hidup membuat sudut pandang kehidupan berkembang pesat. Berbagai penemuan dirangkai menjabarkan gelombang baru tentang konsep hidup. Bayangan tentang kesempurnaan hidup dikejar sedemikian rupa sehingga membentuk citra-citra yang dapat mengakomodir jalan pemikiran baru. Apakah itu jalan pemikiran baru? Cara bagaimana manusia mengenal ranah hidupnya lewat tempat hidup yang fragmental ini.

Terkotak-kotaknya hidup dalam ruang dan waktu menjadikan manusia harus takluk pada sisi ruang yang menghidupkan dirinya di ruang itu. Begitulah ruang hidup yang harus dikenali oleh setiap subyek, perkenalan ruang hidup harus dilakukan oleh diri mereka sendiri. Subyek perantara hanya pemberi pengetahuan pada landasan hidup bersama. Sehingga menghasilkan nilai kebersamaan dalam masyarakat. Interaksi menghasilkan kolaborasi dan bernilai positif bagi semua orang akan mempunyai akibat pertumbuhan sosial yang hebat.

Begitulah estetika karya lukis Aleksander Chris ini dikonstruksi memasuki wilayah sosial luas, dengan memperkenalkan subyek dari masa lalu hingga masa kini. Sampai keramaian hingga kesendirian yang diperlihatkan dalam ruang yang eksperimental. Sebagai pelukis mencoba membuka diri dengan pengalaman sosial studinya dan menerapkan dalam bentuk bentuk artifisial diatas kanvasnya.



Chris, demikian panggilan akrabnya, mencoba membuat karya dengan landasar metodologi sejarah yang dia kenal lalu dikupas dalam lukisan-lukisan yang terkonsep dengan rapi. Menjabarkan kejadian-kejadian yang penuh otentisitas kala itu dengan gaya lukisnya. Subyek diperlukan untuk memperkenalkan bagaimana bagain kesejarahan yang sudah kita lewati menjadi sumber otentisitas nilai hari ini. Apa yang kita kenali dari sejarah?

Narasi. Melalui narasi lah Chris membentuk konsep pameran ini dalam Lost Boy In Wonderland. Boy merupakan subyek yang dapat hadir dimanapun. Menggugah antisipasi hari ini untuk memperluas sistem arsip agar nilai masa lalu dapat mempunyai kehadiran hari ini. Warna magenta memiliki dasar yang kuat hari ini sebagai latar perkembangan sosial hari ini. Sebagai landasar berpikir, membedakan perubahan waktu, membuat penilaian tentang subyek dan lain pengertian lainnya.

Begitulah pameran ini membuat pengertian-pengertian subyek kesejarahan menjadi dasar berpikir utama dalam membuat perkembangan estetika lukisan dapat dikenal keindanhannya. Tehnik lukisan melalui cipratan yang dilakukan menandakan bahwa kekinian muncul untuk dapat dikenal yang juga berasal dari masa lalu. Subyek menjadi sumber utama pengetahuan serta penggerak daya hidup secara keseluruhan. Demikian yang terpancar dalam fall of Icarus.

*Frigidanto Agung, kurator dan penulis seni rupa

Previous Post

ITPC Chicago Imbau Eksportir Perhatikan Rencana Aturan Baru AS Terkait Pewarna Sintetis

Next Post

Kementerian Koperasi Percepat Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Next Post
Kementerian Koperasi Percepat Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Kementerian Koperasi Percepat Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo