Jakarta, 3 Oktober 2019 – Kriya Indonesia merupakn kekayaan budaya bangsa yang memiliki filosofi kuat dan menjadi cirri khas setiap daerah sekaligus menunjukan kearifan local yang sarat akan makna. Meet The Makers , sebuah komunitas seni kriya Indonesia kembali mengadakan pameran Meet The makers 14 yang mengusung tema “Tunas” atau dalam bahasa Inggris “ New Shoots” , pada tanggal 3 – 5 Oktober 2019di Galeri MULA Creative Hub, Cilandak Townsquare ( CITOS ), Jakarta Selatan.
Saat ini akan menjadi yang ke 14 kalinya Meet The makers diadakan. Melalui tema ini, Meet The Makers 14 ingin membawa diskusi kepada Publik tentang bagaimana sebuah pemahaman budaya yang mel;ahirkan karya budaya, layaknya dalam sector pertanian, berlaku sebagai sebuah “Tunas” yang hidup terus bertumbuh. Dalam proses pertumbuhannya, sebuah tunas akan mengambil zat dan mineral dari dalam tanah. Hal yang sama juga dapat diaplikasikan dalam Meet The Makers 14, rekan-reakn peserta Meet The Makers yang juga berasal dari “tanah” yang sama, yaitu Indonesia, tentu akan memiliki kesamaan pengalaman yang unik, yang kemudian memberikan dampak bagi perkembangan karya budaya. Keunikan-keunikan dan dampak yang unik disetiap daerah inilah yang akan menjadi fakus pameran maupun diskusi Meet The makers 14, melalui cerita-cerita dan karya budaya yang mereka dari berbagai pelosok Indonesia, akan dimulai sebuah titik awal untuk berefleksi dan melihat, “mineral” akan dimulai sebuah titik diserap, dan bagaimana dapat di serap untuk bersama dapat terus bertumbuh.
Secara umum, yang ingin kami jadikan landasan berpikir dalam menjalanjakan kegiatan Meet The Makers kali ini adalah adapatasi terhadap ruang dan waktu zaman kontemporer demi keberlangsungan suatu kebudayaan. Landasan berpikir ini adalah mineral yang paling penting untuk diserap, dan telah dengan sangat baik dilakukan oleh peserta-pesrta yang tergabung dalam kegiatan Meet The Makers. Beberapa Peserta adalah Renny Manurung , penenun tangan dari batak Toba yang kembali mengembangkan Kain Ulos tradisional setelah penjualan pakaian buatan mesin yang dilakukan orang tianya merosot; kain tanibar yang biasanya diwariskan pada generasi berikut oleh seorang ibu kepada putrinya yang masih diproduksi dengan teknologi tradisional oleh masyarakat dari kabupaten Maluku Tenggara barat; Cinta Bumi artisans yang menciptakan kerajian kain kulit kayu dengan merangkul pengraji di Sulawesi tengah sembari tetap mendorong sebuah kesadaran ekologi bagi pencipta maupun pembelinya; dan banyak peserta dengan karya budaya lain seperti Borneo Chic; Pakunden Pottery; Brahma Tirta Sari; Wiru; Oman Batik Sekar Turi; Marenggo natural Dyes; Mupakara; Tafean Pah; Totem Atelier Jewelry; Savu Weavears; Gerai nusantara; dan Imang Jasmine batik; seluruh diskusi, demo, dan workshop yang akan diadakan peserta Meet The makers dapat dilihat dan diikuti pada media social Meet The makers Indonesia (Instagram, @mtmindonesia, atau Fasebook, “Meet the Makers Indonesia”).
Melalui event seperti ini Meet the Makers 14, kami melibatkan para Artisans yang menjanjikan kualiras dan kepedulian pada kelangsungan kebudayaan Indonesia, untuk berinteraksi secara langsung dengan public. Merekalah tunas yang siap menjadi bibit yang pantas disemai ke dalam lahan-lahan berpikir baru untuk berkelanjutan budaya agar tak lekang di telan jakam. ( Iko Muhyidin )