Meskipun sudah banyak peralatan rumah tangga yang terbuat dari bahan plastik, ternyata kerajinan dari bambu seperti keranjang buah, bakul, tampah, masih diminati dan mampu bersaing. Sayangnya, perajin bambu tidak mampu memproduksinya dalam jumlah banyak karena masih menggunakan proses manual.
Untuk menjawab tantangan itu, dibutuhkan teknologi yang mampu merubah batangan bambu menjadi lempengan dan lembaran tipis yang kemudian dianyam untuk dijadikan beragam kerajinan bambu. Teknologi yang diperlukan adalah, mesin pemotong atau penyayat bambu, yang dapat mempercepat proses pembuatan kerajinan dari bambu.
Mesin pemotong bambu berfungsi sebagai pemotong bambu dengan kapasitas terus menerus. Mesin pemotong bambu ini dilengkapi dengan piringan gergaji, meja pemotong, saklar on/off untuk menjalankan atau mengoperasikan. Secara umum mesin penyayat bambu yang dilengkapi dengan rangkaian dua mata pisau bersistem elektromagnetic, sehingga mampu menghasilkan sayatan yang lebih banyak dengan tebal yang disesuai kebutuhan, dan mampu menghasilkan sayatan 100 kali lipat di banding menyayat bambu dengan cara manual.
Penggunaan Mesin Pemotong Bambu ini biasanya digunakan sebagai alat pembuat anyaman bambu, tusuk sate, dan masih banyak lagi untuk produksi. Untuk menciptakan hasil sayatan bilah bambu yang maksimal maka, mata pisau penyayat pada mesin ini harus dirancang dan diatur sdemikian rupa, agar ketebalan dari hasil penyayatan yng didapat sesuai dengan keinginan.
Begitu efisien dan mudah pengoperasian mesin penyayat bambu, para perajin bambu hanya menyiapkan bahan dasar bambu untuk dibersihkan kemudian di belah menjadi 3 – 4 bongkahan dengan ukuran paanjang yang sama dan sesuai kebutuhan. Setelah bambu dibelah, langkah selanjutnya belahan bambu tersebut diletakkan secara rapi di dalam alat pres, kemudian nyalakan mesin dan alat tersebut akan bergerak maju dan mundur.
Di bagian bawah alat pres yang berjalan terdapat mata pisau untuk menyayat bambu. Saat bergerak maju, bambu tersayat satu kali, dan saat kembali ke posisi awal pun tersayat satu kali. Bilah pisau diatur dan diletakkan sesuai dengan ketebalan bahan baku bilah bambu yang diinginkan.
Mesin pemotong bambu ini, kerjanya hanya menghasilkan sayatan bambu secara berulang dalam hitungan waktu 30 detik, maka mesin penyayat hanya mampu menghasilkan 30 bilah atau lembar sayatan, dengan ketebalan yang seragam.
Penerapan teknologi mesin yang berfungsi untuk membelah bilah bambu menjadi lembaran-lembaran memanjang ini, merupakan bentuk dari invovasi terkini dalam rangka peningkatan efisiensi, efektivitas, dan daya saing untuk memenuhi tuntutan pasar atau tuntutan pasar. Sehingga produk kerajinan tangan yang sangat ramah lingkungan ini, mampu memenuhi kebutuhan dari perlengkapan rumah tangga yang hingga kini masi digemari dan di cintau oleh semua kalangan millennia.
Inovasi berupa mesin penyayat bambu semi otomatis ini, mampu memberikan nilai manfaat yang sangat baik. Salah satunya, mempercepat laju produksi kerajinan bambu, dengan kualitas yang lebih baik dalam waktu yang sangat singkat, dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. [Agus Sukmadi]