Ekawati Prayogo melihat besarnya potensi produksi serat alam, seperti enceng gondok, mendong dan pandan, membuatnya terinspirasi memproduksi aksesori menggunakan material serat alam. “Potensi pasar produk dekorasi rumah tangga lebih tinggi, kami melihatnya dari perkembangan toko ritel modern yang menjual aksesori serta kebutuhan dekorasi,” katanya.
Melalui usahanya yang bernama Natura Home Deco, Ekawati Proyogo mulai memproduksi aksesori rumah tangga seperti taplak meja, kotak tissue, hingga kerajang cucian. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, dia bekerjasama dengan beberapa pemasok di Ambarawa, Pekalongan, Tasikmalaya dan Gombong.
Sebelumnya, Eka hanya memproduksi tas wanita dari enceng gondok. Namun, dia melihat permintaan pasar tak sesuai ekspektasi, lalu memutuskan beralih membuat aksesoris rumah tangga. “Potensi pasar produk dekorasi rumah tangga lebih tinggi, kami melihatnya dari perkembangan toko ritel moderen yang menjual aksesoris serta kebutuhan dekorasi,” katanya.
Saat ini, sekitar separuh lebih dari total produksi ditujukan untuk pasar internasional seperti Amerika Serikat, Spanyol, Belanda dan Perancis. Sisanya untuk, memenuhi pasar lokal. “Rencananya kami akan ekspor ke Jerman,” ucap Eka.
Selain itu, Eka juga menjalin kerjasama dengan beberapa peritel modern, seperti Careffour dan Lotte. Dan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, Eka bekerjasama dengan beberapa pemasok di Ambarawa, Pekalongan, Tasikmalaya dan Gombong. Kini, ada sekitar 30 perajinnya yang tersebar di Yogyakarta, Pekalongan, hingga Lombok.
Dalam usaha pembuatan aksesori ini, Eka mengakui ada beberapa kendala yang sering didapati, salah satunya adalah waktu pengerjaan yang cukup lama. Ia pun sering kewalahan saat mendapatkan pesanan dalam waktu singkat. “Maklum saja, proses produksinya masih semi handmade,” tuturnya.
Ke depan, Eka berharap bisa mendapatkan sambutan lebih baik dari pasar lokal. Ajang pameran seperti Pameran Inacraft menjadi salah satu caranya untuk memberikan pengetahuan tentang produk ramah lingkungan, serta memperkenalkan langsung produk buatannya kepada konsumen.
Eka sangat optimis bila produknya bakal diterima oleh pasar lokal, bahkan pasar internasional. Rencananya, ia tak hanya membuat produk yang fashionable tapi juga memberikan harga jual yang pas untuk dilempar ke pasar. (Achmad Ichsan)