Pameran INACRAFT 2019 merupakan penyelenggaraan pameran yang ke-21 kali yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI). Pameran ini, dilakukan secara terus menerus pada setiap minggu ketiga bulan April setiap tahunnya.
Pameran INACRAFT pertama kali diselenggarakan, pada tahun 1999. Perkembangan Pameran INACRAFT sampai dengan saat ini, cukup menggembirakan. Pada tahun 2019 ini peserta sekitar 1410 Both yang diisi oleh 1700 peserta perusahaan. Transaksi terus meningkat, tahun 2018 yang lalu mencapai Rp136 Milyar dan tahun 2019 ini ditargetkan Rp140-145 Milyar. Transaksi ekspor pada tahun 2018 mencapai USD 12 juta dan thn 2019 ditargetkan sekitar USD14 juta. Jumlah pengunjung selama pameran diperkirakan sekitar 200 ribu orang. Jumlah pembeli luar negeri (buyer) diperkirakan 1100 orang dari 60 negara.
Wakil Ketua Umum III Bidang Kerjasama Kelembagaan dan Promosi ASEPHI, Gusmardi Bustami mengatakan, ikon pada Inacraft ke 21 adalah Propinsi DKI Jakarta dengan tema “Jakarta Enjoyable Multicultural Diversities”. Dan Maroko sebagai “country of honour” yang pertama. Selain itu juga hadir sebagai peserta Jepang, Polandia, Pakistan, Jerman, Hong Kong dan Korea.
Menurut Gusmardi, Pameran INACRAFT ke 21 menampilkan sejumlah program antara lain pemilihan produk kerajinan terbaik dalam program INACRAFT AWARD ke-15 kali, dan ASEPHI Emerging Award yang ke 3 untuk para artisan/pengrajin yang memproduksi produk-produk yang baru dan belum banyak dikenal masyarakat dan mempunyai potensi pasar serta booth/stand terbaik.
“Kami menyadari perkembangan teknologi yang cepat sehingga Pameran INACRAFT diusia relatif matang mau tidak mau harus ikut bersinergi dengan perubahan dan perkembangan global. ASEPHI saat ini sedang dalam persiapan INACRAFT online yang diharapkan seluruh pengrajin/UMKM dibidang kerajinan Indonesia dapat bergabung untuk memasarkan produknya baik dalam maupun luar negeri,” ucap Gusmardi.
Sebagaimana diketahui, bisnis online shop berperan penting sebagai salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jumlah bisnis rintisan berbasis teknologi startup di Indonesia terus mengalami perkembangan secara signifikan dan akan sangat berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di masa depan.
Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo (Jokowi) berpesan, untuk menembus pasar global, kualitas produk merupakan kunci utamanya. Tak hanya itu, produsen juga perlu untuk mengemas produknya dengan brand supaya dapat menarik minat pembeli mancanegara.
Presiden Jokowi pun meminta, International Handicraft Trade Fair atau Inacraft 2019 mulai memperluas pasar ke arah digital guna meningkatkan penetrasinya hingga ke pasar global.
Presiden Jokowi mengatakan, ekosistem offline Inacraft 2019 diakuinya sudah cukup matang, apalagi semua produsennya juga telah melalui seleksi yang ketat. Dari tahun ke tahun, dia berpendapat, penyelenggaraan Inacraft selalu menunjukkan peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. “Ya semuanya ini kan ekosistem offline-nya sudah siap, diangkat saja ke ekosistem online. Nanti ada marketplace nasionalnya di link-an dengan global market place sudah tersambung. Pasarnya juga ada. Tinggal diangkat saja ke global market place,” ucapnya.
Melalui kanal online, Presiden Jokowi mengungkapkan, potensi produk-produk kerajinan Indonesia untuk merambah pasar global menjadi sangat besar. Apalagi, produk-produk yang dipasarkan di Inacraft 2019 sudah melalui proses seleksi sehingga kualitasnya pun terjamin.
Pameran INACRAFT sudah menjadi event promosi terjadwal yang dinantikan. Tugas berikutnya dan target adalah menjadikan Pameran INACRAFT termasuk sebagai salah satu event yang patut dikunjungi serta tujuan utama para buyers mancanegara untuk mencari produk kreatif Indonesia dan menemukan mitra bisnis yang sesuai. (Ichsan)