• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Art

Pameran Seni Rupa “RESTART: Berhenti sejenak untuk melompat lebih jauh lagi”

Eddy Purwanto by Eddy Purwanto
November 10, 2021
in Art
0
Pameran Seni Rupa “RESTART: Berhenti sejenak untuk melompat lebih jauh lagi”

Yogyakarta_Dedy-Shofianto_Menjagamu-Indonesia-_Kayu-Jati-Besi-kuningan-Stainless-Steel-Dinamo-Sensor-Gerak_200x160x-200_2020

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Galeri Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi, bekerja sama dengan Taman Budaya Lampung akan menyelenggarakan Pameran Seni Rupa dalam rangka Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia XX, bertajuk “RESTART: Berhenti sejenak untuk melompat lebih jauh lagi”.

Pameran akan dibuka pada Jumat, 12 November 2021 pukul 14.00 WIB melalui Zoom dan live Facebook Galeri Nasional Indonesia. Tautan Zoom di bit.ly/PembukaanRESTART. Pameran diagendakan untuk diresmikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda. “Saya berharap pameran ini dapat memberikan dampak positif serta mampu memotivasi dan menyemangati para peserta pameran sebagai pelaku seni dan budaya daerah, yang berperan penting dalam mendorong perkembangan kemajuan kebudayaan nasional,” kata Fitra sebagai bentuk dukungannya terhadap Pameran “RESTART”. Pameran ini dapat dinikmati secara daring di laman https://galnasonline.id/.

Meskipun di tengah situasi penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto menyatakan format daring masih dirasa paling tepat untuk pameran ini, karena dapat memperluas jangkauan akses audiens serta memberikan kemudahan untuk audiens dalam mengapresiasi karya-karya peserta pameran tanpa perlu dibatasi jarak dan waktu.

“Pameran ini diselenggarakan sebagai wadah bagi keragaman ekspresi budaya sekaligus mendorong interaksi budaya yang memungkinkan terjadinya silaturahmi kesenian antarberbagai wilayah budaya yang ada di Nusantara. Karena itu, dalam pameran ini dilakukan sistem open call (aplikasi terbuka) melalui Taman Budaya di masing-masing daerah, untuk menjaring para seniman dari berbagai wilayah di Indonesia,” ungkap Pustanto.

Bali_I Wayan Suwarita_Arrange_Akrilik pada Kanvas_54,5×61,5 cm_2019

Melalui aplikasi terbuka yang diselenggarakan pada 19 Juli-12 September 2021, berhasil masuk 133 aplikasi dari 125 perupa yang berasal dari 29 provinsi. Kemudian tim kurator yang terdiri dari David dan Teguh Margono melakukan penyaringan kembali, hingga kemudian dihasilkan 60 karya hasil olah artistik 60 perupa yang berasal dari 29 provinsi, yang terdiri dari 28 Taman Budaya dan 1 Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Karya-karya yang berhasil lolos seleksi terdiri dari karya lukisan, patung, video art, dan instalasi.

Makna RESTART

 “RESTART” merupakan ajakan untuk melihat secara kritis, memaknai, menilai, mengungkapkan ide, ekspresi, dan praktik seni dalam merespons konteks nilai-nilai kelokalan dari sudut pandang masing-masing perupa. “Ada dua kecenderungan yang bisa ditarik dari karya yang dipamerkan. Pertama, perupa yang melihat persoalan sesuai dengan realitas kebudayaan yang terjadi sekarang. Kedua, melihat tema dengan segenap optimismenya dengan disertai pandangan kritis,” kata Teguh Margono.

Sementara itu, David menambahkan bahwa dari perbedaan sudut pandang perupa yang bersifat “lokal” inilah justru akan muncul acuan kita sebagai bangsa dalam bentuk multibudaya. “Perbedaan ini akan melahirkan sebuah mozaik yang indah, unik, dan menarik,” jelas David.

Previous Post

Galeri Nasional Indonesia Tambah Kuota Kunjungan

Next Post

Memperkenalkan Indonesia Sebagai Pusat Fesyen Muslim Dunia Melalui Embracing Jakarta Muslim Fashion Week

Next Post
Memperkenalkan Indonesia Sebagai Pusat Fesyen Muslim Dunia Melalui Embracing Jakarta Muslim Fashion Week

Memperkenalkan Indonesia Sebagai Pusat Fesyen Muslim Dunia Melalui Embracing Jakarta Muslim Fashion Week

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo