Dalam kaitan dengan perayaan 400 tahun Batavia/Jakarta (1619-2019), perupa Priyaris Munandar menggelar pameran tunggal dengan tema ‘Napak Tilas Peradaban’ di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, 25 Juni 2019 hingga Minggu, 15 Juli 2019.
Pameran Tunggal ini merupakan hasil kerja sama Sarasvati Art Communication & Publication, Galeri Nasional Indonesia-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Studio Lir Ilir 234, dan PT. Pos Indonesia.
Misi dari pameran tunggal Priyaris adalah “konektivitas” menginspirasi karya seni rupa dan, sebaliknya, karya seni rupa mendorong terjadinya “konektivitas” yang secara tidak langsung dapat memperkuat perdagangan internasional.
Indonesia adalah negara yang sangat beruntung karena mendapat pengaruh dari empat rute besar perdagangan-kebudayaan yaitu kebudayaan Barat, kebudayaan Tiongkok, kebudayaan Hindu (India), dan kebudayaan Islam. Semua kebudayaan itu saling memperkaya kebudayaan Indonesia. Spirit itulah yang coba digambarkan oleh Priyaris melalui pameran tunggalnya ini.
Priyaris terinspirasi oleh gambar atau artefak asli yang dibawa oleh misionaris dan pengembara, termasuk menonton film-film sejarah dokumenter dan membaca buku-buku untuk menjadi sumber inspirasinya yang kemudian dicoba dituangkan dalam bentuk karya visual dua dimensi.
Priyaris hendak menghidupkan kembali tradisi pertukaran seni dengan menginterpretasikan saat-saat masa itu ke dalam karya-karya seninya, dengan gaya dan tekniknya yang khas dan tersendiri yaitu 3M (Membentuk-Merusak-Menghias). Semangat berkarya seni untuk menggambarkan perjalanan rute perdagangan inilah yang coba digagas dan diabadikan oleh Priyaris melalui 35 lukisan dalam pameran tunggalnya kali ini.