Dalam ajang Pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun ini Kota Pekalongan menjadi icon. Untuk itu, Pemerintah Kota Pekalongan akan melibatkan 35 pelaku UKM dalam gelaran tersebut.
“Kami berharap, Inacraft 2023 mampu mendongkrak penjualan batik khas Kota Pekalongan pasca pandemi Covid-19,” jelas Hj. Inggit Soraya, Istri Walikota Pekalongan yang merupakan Ketua Dekranasda Kota Pekalongan.
Sebagai wujud bangkit setelah pandemi dan kekuatan UKM Indonesia menjadi bagian dari World Preneur Citizen. “Kota Pekalongan turut ambil bagian dalam pameran terbesar se-Asia Tenggara dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Dan tentu, ini sangat membanggakan,” ucap Inggit.
Ditambahkan Inggit, bahwa untuk tahun ini, pameran Inacraft mengusung tema “Youth” atau anak muda. Di mana, icon kali ini adalah Kota Pekalongan. Untuk itu, akan dimaknai sebagai upaya adanya regenerasi para pembatik di seluruh Indonesia sekaligus membranding Kota Pekalongan. “Silahkan masyarakat Indonesia mampir ke Pameran Inacraft untuk melihat perkembangan batik Kota Pekalongan, sejarah Batik, serta juga ada pemeran handycraft yang lain,” jelasnya.
Selain Batik, Dekranasda Pekalongan juga menghadirkan produk dari kerajinan rajut yang kini muali menggeliat di Pekalongan. Inggit melihat, adanya potensi kerajinan rajut menjadi produk unggulan yang diciptakan warga Pekalongan.
Bahkan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan, mendorong Desa Keputran menjadi kampung rajut. “Karena di desa tersebut, hamper semua masyarakatnya membuat kerajinan rajut,” ujar Inggit.
Ke depan Inggit berharap, di setiap event Inacraft Kota Pekalongan bisa memperkenalkan produk khasnya. Selain melalui sektor batik, kerajinan hingga kuliner. Agar bisa berdampak secara maksimal. Sebab pameran ini kelasnya sudah tidak hanya nasional tetapi internasional. (iks)