Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) belum lama ini, telah melantik Badan Pengurus Daerah (BPD) ASEPHI Sumatera Barat (Sumbar), untuk masa bakti 2019-2024 yang dilaksanakan di Auditorium Gubernuran, Sumbar.
BPP ASEPHI resmi melantik Ketua BPD ASEPHI Sumatera Barat Hj. Nevi Zuairina, Wakil Ketua I Bidang Organisasi SDM dan Perdagangan Mahzar Chan, SH, MH, Wakil Ketua II Bidang Produksi dan Infokom Hj. Henny Adli, Wakil Ketua III Bidang Hubungan dan Antar Lembaga Ir. Nasrizal, Sekretaris Ridonald, SE, M.Si, Wakil Sekretaris Nurna Eva Karmila, B.Sc serta Bendahara Sufnarita.
Pelantikan ini, dihadiri oleh Ketua Umum BPP ASEPHI Thamrin Bustami, Sekretaris Jenderal Baby Jurmawati Djuri, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang juga sebagai Penasehat BPD ASEPHI Sumbar serta Kepala Dinas Perindag Sumbar Asben.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan, bahwa hadirnya ASEPHI tentu lebih mengairahkan dan menggiatkan supaya produsen-produsen dan pelaku UMKM di bidang handicraft untuk lebih berperan dengan memperkuat daya saing di dunia produk kreatif. “ASEPHI harus bisa menyikapi pertumbuhan bisnis kerajinan tangan dan produk kreatif di Sumbar, sehingga kerajinan tangan kita dapat membawa angin segar dalam membangkitkan industri kreatif sebagai salah satu penopang pemasukan devisa negara,” kata Gubernur.
Pengembangan Industri kerajinan, lanjutnya, sebagai salah satu subsektor dalam ekonomi kreatif adalah penting, karena ekonomi Sumbar banyak usaha mikronya yaitu sebanyak 84% dan usaha kecil 14%, untuk usaha menengahnya sebesar 0,8%, sementara untuk usaha besar di Sumbar tidak ada. “Itu sebabnya pelaku industri kreatif ini masih menghadapi persoalan, terutama masalah permodalan, nilai tambah dan cara pemasaran. Persoalan ini, selalu kita hadapi dalam memasarkan produknya,” tutur Irwan Prayitno.
Oleh karena itu, terang Iwan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung dan mengapresiasi hadirnya ASEPHI yang berperan sebagai wadah bagi Produsen dan Eksportir Handicraft Indonesia atau yang dikenal Asosiasi Eksportir Dan Produsen Handicraft Indonesia.
Sementara itu, Ketua BPD ASEPHI Sumbar terpilih untuk masa bakti 2019 – 2024 Nevi Zuairina mengatakan, pemanfaatan kreativitas, keahlian, dan bakat individu untuk menciptakan nilai tambah, lapangan kerja, dan kualitas hidup yang lebih baik dalam ekonomi kreatif dapat menggerakan sektor-sektor lainnya yang berkaitan.
Proses kreatif, lanjjut Nevi, tidak hanya mencakup kualitas suatu barang, tetapi juga harus fokus pada kreativitas dalam satu usaha berkelanjutan. “Kita di Sumatera Barat sangat banyak UMKM yang bergerak pada bidang kerajinan, diantaranya bordir, tenun dan songket. Ini merupakan kreativitas dari tangan, maka perlu dilakukan pembenahan dari segi kualitas dan pengemasan produk,” ujarnya.