Talenta-talenta muda menyimpan potensi memajukan industri kreatif. Sebagai pelaku ekonomi kreatif, mereka memiliki gairah dan kreativitas yang diharapkan mampu menjaga kearifan dan tradisi lokal.
Salah satu bisnis yang dijalani pelaku industri kreatif masa kini ialah memanfaatkan barang bekas. Membuat barang bekas tidak berakhir di tong sampah tentu menjadi tantangan. Sampah/limbah dapat diubah menjadi produk kreatif dan bahkan bernilai jual. Banyak perajin UKM yang sukses mengolah aneka limbah ini.
Dengan jiwa seni yang tinggi, para perajin muda dapat memanfaatkan sampah menjadi karya seni, seperti miniatur kendaraan dari kaleng minuman; miniatur taman dari toples/botol kaca; keranjang dan lemari dari kertas koran; furnitur dari karton; serta produk kerajinan dari limbah lain, seperti plastik, perca, kayu, dan logam.
Produk Ramah Lingkungan
Tidak sedikit di antara mereka yang membuat produk ramah lingkungan. Selain memiliki nilai jual, produk kerajinan ini juga tidak merusak lingkungan. Eceng gondok, misalnya, dimanfaatkan untuk dijadikan tas dan bentuk-bentuk kerajinan kreatif lainnya.
Selain itu, mereka juga memanfaatkan bonggol bambu, kelapa, akar pohon jati, atau limbah kerang di pesisir pantai menjadi produk kerajinan kreatif dengan desain terkini. Mereka juga dapat memperkenalkan budaya lewat produk yang mereka hasilkan, misalnya sandal, tas, atau aksesori yang dibuat dari kain khas Indonesia.
Produk Kreatif yang Berawal dari Hobi
Pelaku usaha kreatif dituntut untuk terus berinovasi mengikuti tren dan gaya hidup konsumen dalam memenuhi kebutuhan produk fashion, kecantikan, fitness, hingga travelling. Gaun multifungsi yang tampak simpel, misalnya, bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan. Demikian pula dengan aksesori sebagai kerajinan unik banyak dikenakan kawula muda.
Gaya hidup yang terus berubah membuat para generasi muda dituntut untuk kreatif dan inovatif demi memenuhi kebutuhan konsumen. Tentunya, mereka tidak lupa memperhatikan packaging, branding/labeling, dan paten. Banyaknya produk yang bisa dibuat memberikan peluang bagi mereka untuk sukses di usia muda, tanpa meninggalkan kesenangan melakukan hobi. Mereka memiliki kesempatan yang besar untuk memaksimalkan hobi yang memberikan penghasilan.
Beberapa hobi terbukti dapat memberikan peluang besar bagi kaum muda masa kini untuk sukses dalam finansial, seperti penulis, pencipta lagu, programmer, fotografer, koki, crafting, dan graphic design. Peluang bisnis itu bisa dijalankan secara online.
Meraih Peluang
Sektor ekonomi kreatif sedang menjadi tren, khususnya di kalangan anak muda karena jenis usaha ini mengedepankan inovasi, kreativitas, dan pembaruan terhadap bisnis yang sama sebelumnya. Untuk itu, banyak anak muda khususnya generasi milenial yang tertarik menggeluti industri kreatif.
Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif, Mesdin Kornelis Simarmata, mengatakan, saat ini kaum masa kini semakin ulet dalam mengembangkan dunia usaha, khususnya industri kreatif, seperti kriya, kuliner, dan fashion.
Saat ini, generasi masa kini mendominasi bisnis kreatif di Indonesia dengan rataan 80% dari 1,6 juta industri kreatif yang ada, karena para pelaku ekonomi kreatif rata-rata dalam usia 20 sampai 40 tahun dengan berbagai bidang usaha yang mereka geluti.
Tahun ini, ekonomi kreatif menyumbangkan produk domestik bruto sebanyak 9%, mengingat bisnis ini merupakan industri baru yang dikemas dengan baik melalui tangan generasi masa kini.
Mayoritas atau sekitar 70% pangsa pasar industri kreatif ada di kriya, fashion, dan kuliner karena ketiga sektor tersebut memiliki pangsa pasar yang besar, khususnya anak muda sebagai bidikan utama para pelaku ekonomi kreatif. “Sedangkan untuk sektor prioritas yang memiliki mutliplayer effect cukup besar, yakni dari musik, film, aplikasi, dan game,” jelas Mesdin Kornelis.
Pada 2018, Mesdin memperkirakan ekonomi kreatif akan tumbuh 5% karena gegap gempita masyarakat Indonesia yang akan memilih pemimpin baru. Selain itu, beberapa industri kreatif seperti advertising dan kriya diperkirakan akan meningkat drastis. (Adyan Soeseno)