Dewasa ini, dunia desain produk cukup berkembang di Indonesia. Menjamurnya produk desain di dunia maya dan munculnya para perancang-perancang muda juga menjadi indikator perkembangan desain produk.
Dalam dunia desain interior dan produk, nama Francis Surjaseputra sudah terkenal. Ia merupakan pendiri firma desain PT Axon Sembilan Puluh yang banyak menangani proyek bidang retail dan hospitality. Francis juga dipercaya sebagai ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) nasional periode 2013-2015.
Semenjak itu, kiprahnya dalam organisasi desain melesat hingga ranah internasional. Sebut saja, Presiden APSDA (Asian Pacific Space Designer Alliance), Anggota Kehormatan CIDI (Consejo Iberoamenricano de Disenadores de Interiors) dan sempat ditunjuk sebagai Ketua Juri IDCSDEA (Interior Design Confederation Singapore Design Excellence Awards) 2013-2014.
Pada dasarnya, Francis merupakan interior desainer, yang mendesain beberapa gedung seperti hotel, café, dan restoran. Berangkat dari sana, akhirnya Francis mengembangkan desain produk-produk sendiri untuk kebutuhan desain interiornya.
Salah satu pengembangan desainnya, kini ia mendesain satu produk sendok yang namanya Suru. Nama Suru ini, diambil dari bahasa dari Jawa yang artinya alat makan atau sendok. “Saya tahu Suru, waktu kecil nenek saya membuat alat makan dengan melipat dari daun pisang dan digunakan untuk menyuapin saya,” ujarnya.
Karya-karya Francis antara lain, FurniLove dan Suru. Furnilove adalah sebuah konsep furniture yang mampu melayani atau merespon kebutuhan manusia secara interaktif dalam membangun hubungan intim, sedangkan Suru adalah alat makan dari daun pisang yang dilipat sedemikian rupa. Pada kedua karya tersebut Francis mengawinkan nilai-nilai craft dengan pakem-pakem desain kontemporer.
“Praktek seni rupa akhir-akhir ini memperlihatkan semangat para perupa kontemporer untuk mendekatkan jarak apresiasi dengan pendekatan-pendekatan cara pandang yang membebaskan lewat pendekatan fungsional. Desain produk menyelinap, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pentingnya estetika,” ujar Francis.
Karya desain sendok Suru milik Francis, bahkan mendapat award dari World Craft City (WCC Award) beberapa tahun lalu. Terpilihnya sendok Suru, lanjut Francis, karena kualitas desainnya yang ditingkatkan, seperti menggunakan metode tertentu yang sulit ditiru oleh desainer lain
Dari produk Suru tersebut, ia kembangkan beberapa desain produk, seperti pengembangan desain-desain Suru lainnya. Francis juga mengembangan produk sendok Sidu yang merupakan alat makan dari Bali. “Sidu nama alat makan sendok dari Bali yang biasanya dibuat dari daun kelapa,” paparnya.
Francis berkeinginan produk sendok Suru masuk ke Istana Presiden. Karena, menurutnya, Suru merupakan produk budaya Indonesia yang perlu dipromosikan ke dunia luar. “Jadi, keinginan saya Suru ini, bisa menjadi cinderamata bagi kepala negara atau pejabat yang datang ke Indonesia,” ucapnya.
Ke depan, Francis juga akan perjuangkan alat makan Suru dan Sidu ini, menjadi salah satu opsi alat makan di dunia. “Suru merupakan salah satu alat makan di Asian yang belum dikenal di dunia, dan bisa menjadi alternatif,” paparnya. (Ichsan)