Banyuwangi-Kota Banyuwangi memiiki nilai budaya tersendiri yang memuat beragam seni kerajinan tangan industri kecil atau rumahan. Usaha kerajinan tersebut, menjadi bagian dari kreatifitas penduduk lokal dalam menciptakan karya seni dari bahan alam yang berkualitas.
Sumber utama bahan baku seni kreatif di Banyuwangi, berasal dari bahan alam seperti kulit ular, kulit harimau, pelepah pisang, limbah kayu-kayuan dari pohon kelapa baik batang, akar, daun dan lidi, serabut kelapa, hingga batok kelapa. Semua bahan-bahan tersebut, dapat dirakit menjadi beragam kerajinan yang dapat mendatangkan nilai keuntungan ratusan juta rupiah, sehingga mampu menghidupkan perekonomian masyarakat di kota Banyuwangi.
Salah satu perajin yang mengeluti seni kreatif kerajinan tangan, adalah Khotibin atau biasa dipanggil Ibien. Pemuda asli Banyuwangi ini, mengawali bisnisnya dengan mengkreasikan bentuk kerajinan tangan dari lembaran serat pelepah pisang, yang dibentuk menjadi beraneka jenis produk kerajinan. “Produk yang kami hasilkan, mulai dari tempat tisu, bingkai photo, hingga produk tas, tempat perhiasan, mebel-mebel kecil dan semuanya berbahan pelepah pisang,” ujar Ibien.
Hingga saat ini, melalui label produk Kejaya Handicraft, Ibien telah memproduksi sedikitnya 500 jenis produk kerajinan tangan berbahan alam yang berasal dari kota Banyuwangi. Produk utama yang ia produksi dan digemari oleh kalangan wisatawan lokal, maupun internasional adalah produk berbahan kulit ular dan kulit Harimau yang dijadikan dasar produk fashion seperti tas, dompet, ikat pinggang, kulit bangku atau sofa, serta boneka harimau.
Kerajinan lain yang diproduksi Kejaya Handicraft adalah produk untuk kebutuhan rumah tangga, seperti gelas, piring, sendok garpi, meja, bangku, anyaman dari lidi, tas batok, hingga produk untuk kebutuhan kaum wanita.
Menurut Ibien, semua produk yang telah dibuat dengan merek Kejaya Handicraft adalah murni dari kreasi para masyarakat sekitar yang diberikan kesempatan olehnya, untuk menciptakan seni kerajinan.
Ibien mengutarakan, pengambilan nama Kejaya bermaksud agar semua produk yang dihasilkan menjadi benda yang sangat jaya baik dilihat dari wujud seni budayanya, jaya dari bahan bakunya karena tak akan pernah habis, karena bahan bakunya selalu diperbarukan dengan mekanisme ramah lingkungan. “Kejayaan lainnya adalah, nilai manfaat bagi semua kalangan umat manusia untuk memenuhi kebutuhan pelengkap kehidupan,” akunya.
Melalui workshop yang beralamat di Tambong Kejoyo, Kabupaten Banyuwangi, Ibien telah memperkerjakan sedikitnya 200 pekerja seni yang berasal dari masyarakat sekitar baik tua dan muda, ibu-ibu dan bapak-bapak, dengan sistem penggajian tetap maupun borongan.
Memasuki tahun 2015 Ibien menuturkan, produk Kejaya Handicraft telah siap menghadapi ketatnya persaingan pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal ini ia buktikan, dengan banyaknya order dan pesanan produk untuk di ekspor ke Amerika Serikat, dan sebagian lagi kebeberapa negara di Eropa. “Mereka sangat menyukai produk berbahan alam seperti perlengkapan rumah tangga, aksesories untuk fashion, produk untuk kebutuhan interior hingga pada produk furniture,” terang Ibien.
Keunggulan yang dimiliki oleh produk Kejaya Handicrfat adalah terletak di proses finising, dengan penerapan tenaga yang terampil, cekatan, teliti dan penggunaan teknologi sederhana guna menghasilkan pruduk berkualitas tinggi dan berstandar internasional. Semua produk seni kerajinan berbahan alam ini, mampu bertahan bertahun-tahun, kuat tidak mudah rusak, dengan karakteristik semakin tua semakin unik, klasik.
Guna menjamin kualitas mutu produk, rumah kreasi seni asli daerah Banyuwangi Kejaya Handicrfat terlibat dalam perkumpulan Rumah Kreatif BUMN (RKB) dibawah bendera PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BNI), dengan program Kampung BNI Nusantara.
Dengan keikutsertaan Kejaya handicraft dalam progam RKB BNI ini, memberikan nilai manfaat bagi pentingnya menjaga kualitas produk itu, sekaligus untuk menjaga hubungan bisnis dengan kolega baik skala lokal, maupun Internasional.
Meskipun baru satu tahun berjalan keterlibatan Kejaya Handicrfat dalam RKB BNI, hal ini mampu memberikan warna yang sangat berarti bagi pertumbuhan bisnis kerajinan dan industri kreatif di Kota Banyuwangi.
Ibien membeberkan, keikutesrtaan dirinya dalam program binaan UKM pada program kampung BNI, selain untuk mencapai tingkat promosi adalah salah satu yang sangat kami butuhkan yakni, mendapat pendampingan mitra usaha sebagai ruang konsultasi dan menjamin quality control, yang didalamnya diberikan beragam ilmu dan pengetahuan pengembangan usaha untuk meningkatkan kualitas produk, standarisasi bahan baku, standarisasi produksi, bimbingan pengembangan produk baru, packaging, branding, quality control dan bimbingan pendanaan.
Penekanan khusus yang diberikan oleh kemitraan usaha BNI, secara signifikan adalah mengembangkan nilai mutu produk dengan pendekatan khusus yakni, pembekalan ilmu desain produk yang sederhana berstandarkan kebutuhan pasar lokal, nasional maupun Internasional.
Selain itu, program RKB BNI juga memberikan fasilitas dan pelatihan secara kontinyu, bagaimana memanfaatkan kelebihan ruang gerak jaringan Internet sebagai laju pertumbuhan pencapaian tingkat penjualan secara on line, yaitu suatu jaringan penjualan secara glogal dengan satu pintu yang dapat menjaring semua para pelanggan di seluruh penjuru dunia. Dengan ikut serta dalam RKB BNI, penjualan produk kerajinan tangan berlabel Kejaya Handicraft lebih tepat sasaran, cepat, akurat dan fleksibel. Dan ke depannya diharapkan, rumah industri kreatif di Kota Banyuwangi terus berkembang dan bersinergi berdasarkan kebutuhan para penikmat seni khas Banyuwangi.