Penyelenggaraan Mandalika MotoGP 2021 di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), diharapkan dapat mengangkat daerah Mandalika sebagai destinasi wisata ke dunia. Rencananya, Sirkuit Mandalika yang kini pembangunan terus berjalan hingga Maret 2021 ini, dapat menampung hingga 150 ribu penonton.
Hal tersebut, disampaikan oleh Taufik Nurhidayat, Kepala Subdirektorat Pemasaran Pariwisata Regional 1 Area 1 Kementerian Pariwisata dan EKonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Lalu Mohamad, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertajuk, “Mandalika MotoGP Update” di Restoran Rumah Langko, Kota Mataram, NTB. Kegiatan yang diselenggarakan pada tangga 7 Desember 2020 ini, merupakan bagian dari kegiatan Famtrip Forwaparekraf ke Lombok, yang berlangsung pada tanggal 7 hingga 9 Desember 2020.
Taufik Nurhidayat, Kepala Subdirektorat Pemasaran Pariwisata Regional 1 Area 1 Kementerian Pariwisata dan EKonomi Kreatif menjelaskan, untuk mendukung suksesnya Mandalika MotoGP sejak 6 bulan sebelum penyelenggaraan sudah dijual paket-paket wisata yang dibundling dengan tiket menonton MotoGP dan hotel. “Skenario terburuknya, MotoGP 2021 akan diselenggarakan secara virtual atau tanpa penonton. Namun hal itu masih dalam pembahasan dan berharap dengan adanya vaksin masuk, akan membuat keadaan kembali normal,“ ucapnya.
Hal tersebut diamini oleh Lalu Mohamad, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB. “Kami di NTB mengharapkan penyelenggaraan MotoGP menjadi moment kebangkitan pariwisata NTB yang selama ini terpuruk akibat berbagai bencana. Mulai dari gempa bumi, tahun lalu dan wabah Corona,“ katanya.
Lalu berharap, keadaan dapat kembali normal sehingga MotoGP dapat mendatangkan wisatawan penggemar MotoGP, mulai dari Australia, negara-negara Asia seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, serta pengelenggara dan pembalap dari Eropa. “Kami telah melakukan studi banding ke Malaysia dan Thailand. Rata-rata turis yang datang lama length of stay-nya sebanyak 6 hari,” ujarnya.
Sirkuit Mandalika memiliki keunikan daripada sirkuit di negara lain. Lintasan balapnya hanya 50 meter dari bibir pantai dan padock akan dibangun secara semi permanen dan penonton akan ditempatkan di bukit-bukit sekitar sirkuit. “Pembangunan sirkuit Mandalika sudah menjadi pekerjaan ITDC (Indonesia Tourism Development Center), kIni saatnya kta mengemasnya menjadi sebuah event sport tourism yang menarik,” tambah Lalu.
Diharapkan, pembangunan sirkuit internasional Mandalika, tidak hanya sebagai tenpat penyelenggaraan lomba balap mobil terkemuka di Indonesia, tetapi juga memiliki tim balap Indonesia sendiri dengan menyiapkan calon-calon pembalap yang targetnya ikut dalam perlombaan MotoGP mewakili Indonesia.
Keinginan tersebut, disambut oleh Kemalsyah Nasution dengan membentuk tim balap Indonesia dengan nama Mandalika RacingTeam. Ia menyebutkan, penggunaan nama Mandalika sebagai upaya membantu pemerintah mempromosikan Mandalika sebagai sirkuit internasional.
“Namun, dalam membentuk tim balap sendiri, diperlukan tim manajemen yang kuat, mekanik yang trampil dan tim pembalap mumpuni, dan pembentukan tim balap itu memerlukan waktu yang panjang, “ ungkap Kemal. (Achmad Ichsan)