• Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan
Inacraft News
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ
No Result
View All Result
Inacraft News
No Result
View All Result
Home Headlines

Tas Cantik Dari Kain Tenun

Achmad Ichsan by Achmad Ichsan
May 12, 2020
in Headlines, Product
0
Tas Cantik Dari Kain Tenun
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berbekal kemampuan membuat desain dan pola, Ineu Mardiani, Founder IndHe Bags memutuskan untuk membuat produk tas dengan menggunakan bahan dasar kain tenun. Ia memberi nama produk tas tersebut dengan brand IndHe yang merupakan kepanjangan dari Indonesia’s Heritage.

Bahan baku kain tenun yang berasal dari NTT dikombinasikan dengan bahan kulit asal Italia berdasarkan pada desain dan pola yang telah dibuat oleh Ineu. Penjahitan dua bahan baku dilakukan di Jakarta. Ia dibantu oleh dua orang penjahit dalam membuat produk tas etnik tersebut. “Awalnya saya menjual produk tersebut ke kenalan dan kerabat. Ternyata, produk tersebut langsung digemari oleh mereka,” ujar Ineu.

Wanita lulusan Prasetiya Mulya Business School ini sadar dirinya harus totalitas dalam mengembangkan brand IndHe agar lebih banyak kaum ibu perajin di NTT yang mendapat manfaat. Akhirnya, pada tahun 2015 ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan fokus menjalani bisnis IndHe Bags.

Saat ini, IndHe Bags mampu memproduksi sekitar 180-200 unit tas per bulan. Produk-produk tersebut tidak hanya terserap di wilayah Indonesia namun juga hingga ke mancanegara. IndHe Bags sudah beberapa kali diundang untuk mengikuti pameran seperti di acara Experience Remarkable Indonesia di Kuala Lumpur atau Fukuoka International Gift Show di Jepang. Selain itu, produk IndHe Bags masuk dalam katalog penerbangan internasional milik Smesco serta Kemenkop dan UKM.

“Konsumen IndHe Bags tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Swiss. Konsumen luar negeri paling banyak berasal dari Australia dan negara-negara Asean seperti Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia,” tutur Ineu.

Ineu mengatakan keberhasilan IndHe Bags merambah pasar luar negeri tidak terlepas dari peran dan dukungan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Bekraf, serta Kementerian Koperasi dan UKM. “Pemerintah sedang gencar sekali mempromosikan produk Indonesia yang layak ekspor. Produk kami sudah lolos kurasi dan dianggap produk unggul sehingga sering diajak pameran ke luar negeri,” sebutnya.

Tiga tahun berjalan, usaha IndHe Bags terus mengalami peningkatan baik dari sisi produksi maupun penjualan. Ineu pun melakukan inovasi dengan memberi nama produk berdasarkan pada desa asal kain tenun. Produk-produk IndHe Bags yang diberi nama berdasarkan desa-desa asal kain tenun NTT seperti Bajawa, Amarasi, Mollo, Waioti, Kolisia, Mauloo, Bajo, Ende, Beliko, Sikka, Kelimutu, Beru, Adonara, Bena, Umagera, Nunbena, Kefa, dan Kodi.

Ia berharap inovasi tersebut dapat membantu promosi pariwisata sehingga turis-turis asing mengenal dan mau mendatangi desa-desa di NTT. Dengan demikian, ia tidak hanya memberikan nilai tambah terhadap kain tenun namun juga berupaya mendorong perekonomian di NTT melalui promosi wisata.

“IndHe Bags akan terus berusaha memberi kontribusi dan manfaat bagi kaum ibu di NTT. Meskipun saat ini masih berupa lilin kecil, tapi api lilin itu tidak akan pernah padam,” pungkas Ineu. (Achmad Ichsan)

Tags: achmad ichsancantikinacraftinacrfatnewskainkerajinannttperajinproduktastenunukm
Previous Post

Sriwijaya Air Buka Dapur Umum Kasih Putih

Next Post

Sido Muncul (SIDO) Mengejar Produksi

Next Post
Sido Muncul (SIDO) Mengejar Produksi

Sido Muncul (SIDO) Mengejar Produksi

Please login to join discussion

E-Magazine Inacraft News

Warta Inacraft

INACRAFT NEWS

INACRAFT NEWS diterbitkan oleh Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (BPP ASEPHI)

Jl. Wijaya I No.3A, – Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170
Phone: (62 21) 725 2032, 725 2033, 725 2063
Fax.: (62 21) 725 2062
Email: redaksi@inacraftnews.com

Redaksi

  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Network

  • ASEPHI
  • Inacraft Award
  • Inacraft
  • Emerging Award
  • Inacraft News
  • Editor’s Note
  • Redaksi
  • Info Iklan

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo

No Result
View All Result
  • Home
  • Cover Story
  • Focus ASEPHI
  • Product
  • SMEs
  • Design
  • Art
  • Inspiration
  • e-Magazine
  • Warta Inacraft
  • More …
    • Figure
    • Celebrity
    • Travel
    • Fashion
    • Regional Report
    • Tech Craft
    • Finance & Banking
    • Business
    • Vacation
    • CSR
    • Review
    • Event
    • Agenda Asephi
    • How to Do
    • QUIZ

Inacraft News © 2023 ASEPHI - by Kolabo