Kurniati Rachel Sugihrehardja yang akrab dipanggil Nia menuturkan, di bawah naungan brand “Bikinbikin”, alumnus studi desain di Curtain Western Australia ini berkreasi membuat kerajinan dari limbah kotak susu.
Nia menceritakan, awal mula usahanya dimulai pada tahun 2009. Dimana, ia dan keluarga memutuskan untuk menggeluti usaha mengepul limbah kotak susu. Alasannya, karena banyak sampah kotak susu yang tertimbun di rumahnya. Kala itu terlintas di benaknya, ingin memanfaatkan limbah kardus tersebut dengan kreatifitas membuat produk kerajinan yang berguna. “Saya mulai membuat aneka kerajinan seperti cover note book, kotak serbaguna, dompet dari limbah kotak susu. Dan awalnya, untuk diberikan kepada kerabat dan teman dekat sebagai hadiah,” ujarnya.
Kerajinan dari kotak susu yang dibagi-bagikan itu, ternyata banyak diminati. Satu per satu berdatangan pesanan dari teman-temannya. Baru tahun 2013, produk kerajinan Bikinbikin mulai mengikuti bazar dan memasarkan aneka produknya di acara tersebut.
Aneka kerajinan yang diproduksi di work shop Bikinbikin, menurut Nia, semuanya dibuat menggunakan bahan dasar limbah kotak susu yang berasal dari limbah rumah sendiri, terus merambat ke tetangga, dan menyebar kelingkungan sekitar. Dan saat ini, Ani sudah menjalin kerjasama dengan beberapa Coffe shop yang mau memberikan limbah kardus susunya dengan cuma-cuma.
Semua bahan baku dari Kotak Susu, sebelum digunakan, akan diproses melalui beberapa tahapan. Pertama-tama, kotak susu dicuci bersih dulu, lalu dikeringkan, selanjutnya disterilkan. Kemudian bahan baku kotak susu dipotong-potong, sesuai pola produk kerajinan yang akan dibuat. Lalu dipadupadankan dengan bahan batik sebagai pelapis, agar menjadikan produk kerajinan yang berciri khas Indonesia. Tapi ada juga kotak susu yang tidak menggunakan pelapis kain.
Kotak susu yang sudah dipersiapkan kemudian dijahit menjadi bentuk tas yang menjadi produk utama rumah produksi Bikinbikin. Nia berharap, di masa mendatang dari rumah produksinya akan lahir produk-produk kerajinan baru yang inovatif yang juga menggunakan bahan baku limbah kotak susu.
Ke depan, Nia memiliki obsesi di masa mendatang rumah produksi Bikinbikin sudah mampu, mengerjakan pesanan dalam jumlah besar. Karena, lanjutnya, secara bertahap kapasitas produksinya akan terus ditingatkan. (Adyan)