Kerajinan tangan merupakan identitas bangsa. Di tengah maraknya industri kreatif yang dikelola anak-anak muda, inilah kesempatan yang tepat untuk kembali mengangkat kerajinan lokal. Terlebih, perkembangan teknologi juga harus dimanfaatkan tanpa meninggalkan unsur tradisional dan kesederhanaan pada produk kerajinan.
Generasi saat ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya karena mereka menerima banyak perhatian dari media dan perkembangan politik. Ada satu hal yang menarik dari generasi masa kini, yakni kecenderungan mereka mengikuti tren di sekeliling. Hal ini tentu mendapatkan perhatian dari para marketing yang kerap mengikuti tren konsumsi mereka, termasuk para marketing dalam industri kerajinan.
Pada awal 2016, Ericsson mengeluarkan 10 Tren Consumer Lab untuk memprediksi beragam keinginan konsumen. Laporan Ericsson dibuat berdasarkan wawancara kepada 4.000 responden yang tersebar di 24 negara dunia. Dari sepuluh tren tersebut, beberapa di antaranya ialah adanya perhatian khusus terhadap perilaku generasi milenial.
Laporan Ericsson menyebutkan, produk teknologi akan mengikuti gaya hidup masyarakat generasi masa kini karena pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. Menurut Thomas Jul, Presiden Director Ericsson, produk teknologi baru akan muncul sebagai akomodasi perubahan teknologi.
Ericsson berhasil membuktikan beberapa prediksinya di sepanjang 2017. Salah satu yang tidak meleset dari prediksi Ericsson ialah perilaku Streaming Native yang kini menjadi semakin populer. Jumlah remaja generasi masa kini yang mengonsumsi layanan streaming video semakin tidak terbendung. Catatan Ericsson menyebutkan, hingga 2011 silam, ada sekitar tujuh persen remaja berusia 16 hingga 19 tahun yang menonton video melalui YouTube.
Rata-rata mereka menghabiskan waktu di depan layar perangkat mobile sekitar tiga jam sehari. Angka tersebut melambung empat tahun kemudian menjadi 20 persen. Waktu yang dialokasikan untuk menonton streaming juga meningkat tiga kali lipat. Fakta tersebut membuktikan, perilaku generasi masa kini sudah tidak bisa dilepaskan dari menonton video secara online di internet.
Kerajinan Kreatif di Era Masa Kini
Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi pula perubahan generasi yang dikuti dengan perubahan perilaku/karakter/gaya hidup/cita rasa dari masa ke masa yang memengaruhi tren produk kerajinan di zaman masa kini.
Saat ini, anak muda juga berperan sebagai penggerak perekonomian, salah satunya dengan ikut mengembangkan bisnis kreatif. Bisnis kreatif yang dimaksud ialah mengelola kreativitas untuk menghasilkan suatu karya atau produk yang memiliki nilai ekonomi.
Sementara itu, kreativitas itu sendiri identik dengan anak muda. Anak muda menjadi bagian dari optimisme perekonomian dengan ide-ide yang tidak biasa, berani, dan tidak mudah menyerah. Gairah ini menjadi harapan bahwa sudah tidak zamannya lagi anak muda dijadikan sasaran sebagai konsumen. Sudah saatnya mereka dituntut menjadi produsen dalam industri kreatif, serta membuat produk yang inovatif dan kreatif di era saat ini.
Generasi masa kini memiliki karakteristik khusus, seperti gemar mengikuti tren, sadar teknologi, cenderung berpikiran lebih luas dan terbuka, haus informasi, kurang menyukai kekakuan birokratis, serta cenderung menghargai sesuatu yang bernilai otentik.
Jika para pelaku usaha, termasuk di bidang industri kerajinan, berminat mempromosikan bisnis kepada generasi masa kini sebagai pangsa pasar utama, maka hendaknya karakteristik generasi ini harus dipahami secara mendalam. Dalam perkembangannya, generasi masa kini memiliki pengaruh besar terhadap tren pemasaran dan bahkan bisa menciptakan tren baru.
Generasi masa kini cenderung tidak terpisahkan dari teknologi, seperti ponsel pintar, tablet, laptop, dan komputer sehingga bentuk pemasaran harus memperhitungkan hal ini. Digital marketing merupakan bentuk pemasaran yang cocok untuk mengenai pangsa pasar dari generasi masa kini.
Generasi masa kini menjadi kelompok usia dengan potensi wirausaha dan potensi pasar yang sangat besar. Bila dikaitkan dengan bonus demografi bagi Indonesia, kehadiran generasi masa kini itu menjadi bonus tersendiri bagi demografi Indonesia sekaligus peluang buat pelaku bisnis UMKM. (Achmad Ichsan)