Iran adalah salah satu negara dengan sejarah yang panjang. Arsitektur megah peninggalan Kekaisaran Persia menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Mulai dari Teheran, Isfahan, Tabriz dan Yazd. Salah satu kota di Iran bernama Yazd terkenal dengan kerajinan tangannya, terutama tenun sutra dan produksi Termeh, kain tenun tradisional. Bentuk seni ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, menggambarkan keterampilan dan kepekaan estetika para perajin Yazd. Pasar-pasar kota merupakan pusat kegiatan di mana orang dapat menyaksikan tradisi produksi kerajinan tangan yang sudah berlangsung lama, mulai dari tembikar dan keramik hingga pengerjaan logam yang rumit.
Kota Yazd terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena bukti luar biasa dari tradisi budaya daerah tersebut dan arsitekturnya yang unik. Kota yang terletak di Iran bagian tengah ini memiliki sejarah yang kaya sejak abad ke-5 SM dan telah menjadi pusat perdagangan, budaya, dan spiritualitas yang penting selama berabad-abad.
Salah satu alasan utama Yazd dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO adalah pusat bersejarahnya yang terpelihara dengan baik, yang mencakup berbagai bangunan dan struktur tradisional yang mencerminkan sejarah dan budaya kota tersebut. Arsitektur tradisional kota tersebut, yang dicirikan oleh penggunaan adobe dan material lokal lainnya, merupakan contoh unik dan terpelihara dari arsitektur vernakular wilayah tersebut. “Dan ke Yazd inilah saya ditugaskan oleh World Craft Council,” ucap Baby Jurmawati, Selaku Vice President WCC-APR South-East Asia Region saat berkunjung ke Kota Yazd pada tanggal 22-24 Februari 2025 lalu.
Menurut Baby, Dewan AISBL International akan melakukan mengevaluasi aplikasi Pemerintah Kota Yazd (kotamadya) untuk menjadi Kota Kerajinan Perhiasan Tradisional Dunia. Mengunjungi Yazd dari Teheran melalui udara memang terlihat seperti makanan penutup, namun Yazd yang sebenarnya sangat berbeda.
“Ketika kami mendarat dan mengunjungi kota dan berjalan-jalan di sepanjang jalan, menginap di hotel hijau yang nyaman, kota tua yang masih hidup dan bazar perhiasan yang menarik sambil mengagumi keindahan rumah-rumah bata lumpur di kota tua Yazd, arsitektur megah di Yazd sangat berbeda dengan apa yang saya lihat di Teheran yang merupakan peninggalan Kekaisaran Persia,” ujar Baby.
Yazd mungkin tidak sepopuler lsfahan, tapi ketika berada di sana, ada cukup banyak turis yang datang di musim dingin di Iran. Kota yang telah dihuni lebih dari 1000 tahun, Qanat yang menakjubkan dan para pelancong dari barat ke timur atau sebaliknya membuat kota pencuci mulut yang indah ini masih hijau, segar dan pengelolaan air yang luar biasa.
Berdasarkan pengamatan dan kunjungan singkat di Yazd dan mengamati data-data yang disampaikan oleh pihak Yazd, Baby memaparkan, dapat disimpulkan bahwa “hampir” sebagian besar data tersebut sesuai dengan kenyataan di lapangan. Pentingnya sejarah panjang Yazd membuat para pengrajin kreatif di Yazd sangat mandiri dan mampu menghadapi berbagai era dan perubahan. Kemampuan beradaptasi dengan keadaan, ketersediaan pasokan bahan baku dan mata rantai yang terlibat dalam perjalanan kota Yazd membuat para pengusaha kreatif di sektor perhiasan mampu bertahan. Bukan hanya karena bisnis mereka adalah bisnis “orang kaya” yang membuat mereka kuat secara finansial. Ini adalah kota orang-orang yang berkecimpung dalam produk “mahal” di mana mereka terkait dengan bahan baku emas yang tahan terhadap krisis. Selain itu, hal ini karena Iran secara umum terbuka untuk wisatawan. Dan mereka berniat untuk mengembangkan lebih banyak turis yang datang. Jadi dalam hal ini perhiasan menjadi salah satu suvenir yang paling menarik dari kota tua Yazd.
“Salah satu penjelasan yang menyentuh hati saya adalah selama tahun-tahun pandemi, bagaimana semua pengrajin perhiasan mendukung pemerintah atau Kota Yazd secara umum. Mereka mendukung para pengrajin dalam bidang sosial/ekonomi selama krisis pandemi. Dan lebih jauh lagi, secara resmi diakui bahwa Yazd sebagai kota perhiasan Iran terkenal sebagai kota kejujuran. Jujur adalah cara hidup dan sebagai kepercayaan lama mereka untuk hidup selaras dengan cara hidup Zoroaster dan diperkaya dengan komunitas muslim yang merupakan kombinasi perpaduan yang baik. Perhiasan adalah bagian dari mereka di masa lalu, hari ini dan bahkan untuk hari esok,” terang Baby.
Baby menjelaskan, kini Yazd telah terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO dan juga menjadi Kota Perhiasan Nasional Iran. Kini Yazd harus siap membuka lebih banyak kerja sama dengan para pelaku kreatif lainnya dari seluruh dunia jika diresmikan sebagai Kota Kerajinan Dunia oleh WCC. Tantangan datang setelah label sebagai kota kerajinan dunia ada di tangan. Lebih banyak program internasional harus disiapkan dan kolaborasi dengan lebih banyak negara dalam hal rantai material, pendidikan transfer pengetahuan terutama kepada generasi muda dan inovasi akan membuat Yazd lebih kuat karena pada kenyataannya kota ini telah melewati beberapa generasi selama ribuan tahun. “Mari kita tunggu dan lihat seperti apa jadinya jika Yazd benar-benar mendapatkan label Kota Kerajinan Perhiasan Tradisional Dunia,” imbuhnya. (Ikhsan).